Penyakit autoimun terjadi karena sistem imunitas tubuh berbalik menyerang jaringan tubuh sendiri. Penting bagi penyintas autoimun untuk menjaga asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh agar sistem imun tubuhnya tetap terkendali dengan baik.
Puasa, yang merupakan bagian penting dari ibadah, dalam berbagai penelitian telah terbukti memiliki manfaat yang baik dalam mengurangi proses peradangan dan memperbaiki imunitas tubuh. Berpuasa dapat menjadi hal yang menantang untuk dilakukan oleh penyintas autoimun, namun dengan persiapan yang baik dan memperhatikan beberapa hal berikut, puasa dapat tetap aman bagi penyintas autoimun, dan dapat memberikan manfaat tanpa mengorbankan kesehatan.
dr. Yovita Mulyakusuma, M.Sc, Sp.PD, Subspes.AI (K), FINASIM, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi & Imunologi di Eka Hospital Cibubur memberikan tips berpuasa untuk penyintas autoimun:
-
Konsultasikan dengan dokter
Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum melaksanakan puasa, karena penyakit autoimun bermacam-macam jenis, dan kondisi tubuh masing-masing penyintas berbeda. Pastikan bahwa tubuh Anda memungkinkan untuk menjalani puasa.
-
Pastikan tubuh tetap terhidrasi
Dehidrasi dapat mengganggu fungsi normal sel-sel tubuh yang sudah bekerja lebih keras pada tubuh seseorang yang memiliki autoimun. Menjaga asupan air minum sejak berbuka hingga sahur untuk menghindari dehidrasi. Konsumsi buah-buahan dan sayuran yang mengandung air dapat membantu hidrasi. Sebaiknya hindari minuman berkafein.
-
Mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi saat sahur dan berbuka
Kecukupan nutrisi penting untuk menjaga tubuh, termasuk sistem imun tetap berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama berpuasa, yakni saat sahur dan berbuka. Perbanyak makanan alami, dengan proses sederhana, tinggi protein seperti ikan, ayam, kacang-kacangan untuk mendukung regenerasi sel-sel tubuh. Cukup serat dari sayur mayur dan memilih karbohidrat yang kompleks agar kenyang dan memiliki energi yang tahan lama. Pilih lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, alpukat, mengurangi daging merah.
-
Hindari menu pantangan untuk penyintas autoimun
Penyintas autoimun sebaiknya menghindari makanan yang diproses berlebihan, makanan olahan, makanan dengan pengawet, pewarna. Secara umum, penyintas autoimun sebaiknya menghindari makanan yang dapat memicu proses radang, yaitu makanan yang tinggi lemak, tinggi gula dan tinggi garam. Pada kondisi tertentu, misalnya ada riwayat alergi terhadap suatu jenis makanan, atau pada penyakit autoimun tertentu yang mengharuskan untuk menghindari makanan jenis tertentu, sebaiknya tetap dihindari agar tidak terjadi serangan.
-
Minum obat secara teratur
Apabila masih ada obat-obatan yang diberikan oleh dokter untuk dikonsumsi secara rutin, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter sehingga dapat dilakukan penyesuaian. Jangan menghentikan atau mengurangi sendiri obat-obatan rutin yang diberikan oleh dokter agar tidak terjadi putus obat atau kekambuhan.
-
Mengelola stress dan pola tidur
Tidur yang cukup agar tubuh tetap bugar. Hindari melakukan aktivitas berat. Melakukan olahraga ringan sesuai kondisi tubuh masing-masing, melakukan kegiatan yang menenangkan, menghindari stress agar tidak memicu flare.
-
Memantau gejala dan kondisi tubuh sendiri
Apabila muncul gejala yang dirasakan seperti pusing, sakit kepala, kelelahan ekstrim, mual, nyeri atau tanda-tanda flare, segera konsultasikan kembali dengan dokter.
Jangan ragu untuk konsultasikan kesehatan anda dengan dokter di Eka Hospital Cibubur. Untuk informasi buat janji dengan dr. Yovita Mulyakusuma, M.Sc, Sp.PD, Subspes.AI (K), anda bisa menghubungi appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129.