Nyeri dada bisa terjadi terhadap siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Penyebabnya pun bisa beragam, ada yang tidak berbahaya tetapi ada juga yang dapat mengancam keselamatan jiwa. Oleh karena itu, mengetahui penyebab dan cara meredakan nyeri dada dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman bahkan dapat menyelamatkan nyawa. Lalu bagaimana cara meredakan nyeri dada?
Cara meredakan nyeri dada berdasarkan penyebabnya
Karena penyebabnya berbeda-beda, cara meredakan nyeri dada pun akan berbeda. Maka langkah awal untuk mengatasi nyeri dada adalah dengan mengetahui penyebabnya terlebih dahulu.
Berikut ini beberapa kondisi yang sering menyebabkan nyeri dada:
1.GERD
GERD atau yang dikenal juga sebagai acid reflux dan heartburn adalah kondisi di mana Sobat Sehat bisa merasakan sensasi terbakar di dada bagian tengah. Sensasi ini disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Gejala lainnya dari GERD dapat berupa rasa asam di pangkal lidah, susah menelan, perasaan seperti makanan tersangkut di dada.
Sakit dada akibat GERD biasanya terjadi setelah makan dan gejalanya dapat semakin memburuk jika Sobat Sehat membungkuk ataupun tidur.
Beberapa cara meredakan nyeri dada akibat GERD adalah dengan:
- Mengonsumsi obat antasida. Obat antasida bermanfaat menetralkan asam lambung untuk sementara waktu.
- Gunakan pakaian longgar. Bila Anda menggunakan pakaian yang ketat, segera ganti pakaian Anda dengan ukuran longgar untuk mengurangi tekanan pada area perut. Longgarkan juga ikat pinggang Anda.
- Hindari berbaring. Duduklah dengan posisi rileks.
- Segera hubungi dokter bila nyeri tak kunjung mereda.
2. Serangan jantung
Serangan jantung adalah kondisi dimana otot jantung tidak mendapatkan oksigen akibat terjadinya penyumbatan total pembuluh darah jantung. Serangan jantung bisa menjadi salah satu penyebab nyeri dada yang berbahaya. Bila tidak ditangani dengan cepat dan benar serangan jantung bisa menyebabkan kematian.
Nyeri dada akibat serangan jantung bisa terjadi selama beberapa menit. Beberapa gejala lain yang menyertai bisa berupa (namun tidak harus semua):
- Mual
- Sensasi perih atau terbakar di dada (heartburn)
- Pusing
- Pingsan
- Berkeringat
- Napas terengah-engah
- Nyeri atau rasa tak nyaman yang menyebar ke gigi, rahang, pundak, lengan, leher, bahkan bagian perut atas.
Beberapa cara meredakan nyeri dada akibat serangan jantung adalah:
- Pastikan menghubungi pihak rumah sakit/ ambulans untuk mendapatkan pertolongan darurat.
- Longgarkan pakaian yang dikenakan.
- Kunyah aspirin. Aspirin membantu mengencerkan darah sehingga darah tetap dapat lewat melalui pembuluh darah yang menyempit. Tapi hindari mengunyah aspirin jika punya riwayat nyeri dada akibat cedera, memiliki alergi aspirin, atau memiliki riwayat perdarahan hebat (muntah darah, dll).
- Konsumsi nitrogliserin. Jika sebelumnya dokter telah memberikan nitrogliserin sebagai obat jantung, segera konsumsi dengan meletakkannya di bawah lidah.
- Lakukan CPR pada pasien apabila pasien mengalami henti jantung atau denyut jantung tidak teraba.
- Gunakan defibrillator eksternal (alat kejut jantung) jika tersedia.
3. Angina
Angina adalah kondisi saat otot jantung tidak mendapatkan aliran darah oksigen yang cukup. Hal ini dapat menyebabkan rasa nyeri di dada. Penyebab terjadinya angina adalah adanya penumpukan plak di pembuluh darah sehingga menyumbat aliran darah ke jantung.
Meski tidak terlalu membahayakan tapi kondisi ini bisa menjadi penanda terjadinya serangan jantung atau stroke di masa depan.
Gejala angina dapat berupa:
- Sensasi terbakar di dada
- Sesak
- Pusing
- Kelelahan
- Mual
- Keringat dingin
- Napas tersengal-sengal
Karena gejala nyeri dada akibat angina mirip dengan serangan jantung, ada baiknya segera hubungi ambulans untuk mendapatkan pertolongan darurat.
Cara meredakan nyeri dada akibat angina adalah dengan:
- Berhenti beraktivitas. Segera cari tempat duduk untuk beristirahat.
- Konsumsi obat jantung yang diberikan oleh dokter (nitrogliserin, dll), jika ada.
4. Cedera
Nyeri dada juga bisa diakibatkan oleh cedera yang timbul akibat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang berat. Nyeri akibat cedera umumnya bukanlah hal yang berbahaya.
Cara meredakan nyeri dada akibat cedera dapat dilakukan dengan memberikan kompres dingin atau hangat. Hal ini akan mengurangi rasa tidak nyaman. Setelah itu kurangi aktivitas berat dan perbanyak istirahat untuk mempercepat penyembuhan.
Kapan harus ke dokter?
Meski nyeri dada tidak selamanya berbahaya, namun agak sulit membedakan penyebabnya secara langsung. Oleh karena itu segeralah kunjungi dokter bila Anda mengalami nyeri dada. Terlebih bila rasa sakitnya cukup intens atau gejala tidak berkurang/hilang dengan pertolongan pertama di atas.
Dengan begini dokter atau tenaga kesehatan dapat mendeteksi penyebab rasa sakit dan memberikan cara meredakan nyeri dada yang lebih tepat.
Kunjungi Rumah Sakit Eka Hospital terdekat untuk mendapatkan penanganan medis terbaik dari dokter-dokter berpengalaman.