HPV adalah infeksi virus yang menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks. Virus HPV ini umumnya menyebar melalui hubungan seks. Itu sebabnya, banyak yang menganggap bahwa vaksin HPV lebih tepat ditujukan untuk orang dewasa yang telah aktif secara seksual, dibandingkan dengan anak-anak.
Namun, sebenarnya, vaksin HPV justru sebaiknya sudah diberikan sejak usia anak-anak, saat anak belum terpapar HPV. Sebab, saat seseorang sudah aktif secara seksual, bisa jadi virus HPV sudah menginfeksi seseorang.
Hal itu pulalah yang kemudian membuat pemerintah menetapkan vaksin HPV sebagai salah satu imunisasi wajib untuk anak usia sekolah. Apa saja manfaat HPV untuk anak?
Manfaat vaksin HPV untuk anak
Sama seperti halnya vaksin untuk orang dewasa, vaksin HPV untuk anak bermanfaat untuk mencegah infeksi HPV. Ada banyak jenis virus HPV yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Virus ini dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker, seperti:
- Kanker serviks
- Kanker penis
- Kanker vagina
- Kanker anus
- Kanker mulut
Secara umum, virus HPV menular melalui hubungan seks. Namun, beberapa jenis virus HPV lainnya dapat menular melalui sentuhan.
Vaksin HPV dapat mulai diberikan untuk anak usia 10 tahun, atau setara dengan kelas 5 SD dan diberikan melalui suntikan secara intramuskular (area otot). Vaksin HPV untuk anak dapat memberikan perlindungan terhadap virus HPV lebih anak, sebelum virusnya menyebar. Dengan demikian, vaksin dapat bekerja secara maksimal.
Selain itu, vaksin HPV yang diberikan untuk anak usia 10-13 tahun sebanyak 2 dosis dapat memberikan perlindungan yang setara dengan vaksin HPV yang diberikan pada remaja berusia 16-18 tahun sebanyak 3 dosis.
Jenis vaksin HPV untuk anak
Di Indonesia sendiri, saat ini tersedia 2 jenis vaksin HPV yang digunakan, termasuk untuk anak, yaitu:
- Vaksin HPV bivalen: mencegah 2 tipe virus HPV penyebab kanker serviks
- Vaksin HPV tetravalent: mencegah 4 jenis virus HPV penyebab kanker serviks dan kutil kelamin
Pada dasarnya, kedua vaksin tersebut sama saja. Namun, vaksin tetravalen memberikan perlindungan yang lebih luas terhadap jenis virus HPV.
Jadwal vaksin HPV anak
Vaksin HPV untuk anak sudah bisa diberikan sejak usia 10-13 tahun saat kemungkinan anak terpapar virus HPV masih sangat rendah. Pemerintah sendiri saat ini sudah memasukkan vaksin HPV ke dalam program vaksin gratis untuk anak kelas 5 SD melalui program BIAS (Bulan imunisasi anak sekolah).
Jadi, anak Anda bisa mendapatkannya secara gratis ataupun di puskesmas.
Vaksin HPV untuk anak biasanya diberikan sebanyak 3 dosis, dengan jeda setiap 30 hari pada masing-masing dosisnya. Berikut ini adalah jadwal pemberian vaksin HPV untuk anak:
- Vaksin dosis pertama diberikan pada bulan 0.
- Vaksin HPV dosis kedua diberikan 1 atau 2 bulan setelah dosis pertama, tergantung jenis vaksin HPV (bivalen atau tetravalen).
- Vaksin HPV dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah dosis pertama.
Apabila anak Anda melewatkan jadwal vaksin, pemberian vaksin tidak harus diulang. Cukup melanjutkan dosis yang terlewat.
Efek samping vaksin HPV pada anak
Seringnya, efek samping vaksin HPV, baik pada anak ataupun orang dewasa cenderung ringan dan cepat hilang.
Beberapa efek samping yang umum terjadi, antara lain:
- Bengkak atau nyeri di area injeksi
- Sakit kepala
- Demam
- Pusing
- Merasa tidak enak badan
- Kelelahan
Sebelum melakukan vaksin HPV untuk anak, tak ada salahnya bertanya pada dokter spesialis anak terlebih dulu untuk mengetahui langkah antisipasi yang tepat.
