Proses melahirkan bayi kembar memang dilakukan tidak berbeda dengan melahirkan tunggal, namun melahirkan bayi kembar memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi. Sering kali beberapa bayi kembar membutuhkan pengawasan di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) atau ruangan perawatan insentif setelah kelahiran.
Tentu menyenangkan melihat sosok bayi mungil lebih dari satu dengan wajah serupa, menggunakan pakaian bahkan aksesoris identik yang mendukung penampilan. Kedatangan bayi kembar pasti akan memberikan kesan berbeda bagi tiap pasangan, mulai dari senang, terkejut, hingga terharu. Namun apapun yang di rasakan, kedatangan buah hati kembar sudah pasti harus dipersiapkan secara ekstra dari kehamilan biasanya.
Meskipun tidak semua kelahiran bayi kembar memerlukan ruang Nicu, bayi yang mempunyai faktor resiko saja yang biasanya memerlukan pengawasan secara intensif.
Apa Risiko Pada Bayi yang Hamil Kembar?
Melahirkan bayi kembar memiliki risiko yang lebih tinggi dari kehamilan tunggal karena akan lebih banyak usaha serta energi yang akan digunakan selama masa kehamilan. Semakin banyak janin yang dikandung, semakin tinggi juga risiko kehamilan yang dimiliki.
Sebagai calon orangtua, ada baiknya jika mengetahui risiko yang bisa terjadi pada anak kembar selama masa kehamilan:
1. Gangguan pertumbuhan
Bayi kembar memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan pertumbuhan di dalam kandungan. Ini bisa disebabkan karena beberapa faktor seperti ketidakmampuan tubuh ibu memberi asupan oksigen yang cukup untuk kedua atau lebih bayi yang dikandung. Akibatnya, pertumbuhan bayi dapat terhambat dan seringkali bisa terlahir dalam ukuran dan berat badan tubuh yang lebih kecil dari biasanya atau bahkan cidera fisik.
2. Penyakit bawaan lahir
Berikutnya yaitu bayi kembar memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya penyakit bawaan lahir. Ini bisa terjadi jika pertumbuhan bayi selama di dalam rahim tidak terpenuhi dengan baik sehingga menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung bawaan, penyakit pernapasan, gangguan mata, dan penyakit bawaan lainnya.
3. Vanishing twin syndrome
Vanishing twin syndrome merupakan kelainan dimana salah satu janin dari bayi kembar mengalami keguguran. Kelainan ini bisa disebabkan karena beberapa faktor seperti kelainan kromosom yang menyebabkan salah satu bayi tidak dapat berkembang dengan baik, gangguan tali pusar, gangguan plasenta, yang menghambat salah satu pertumbuhan bayi, dan dominasi salah satu janin pada kehamilan bayi kembar identik.
4. Twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS)
Kelainan twin-to-twin transfusion syndrome atau TTTS adalah kelainan yang terjadi pada kehamilan kembar identik dimana salah satu bayi tidak mendapatkan aliran darah secara imbang sehingga menghambat pertumbuhan, perkembangan, salah satu bayi. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan kematian pada salah satu bayi.
Apakah Bayi Kembar Bisa Lahir Prematur?
Salah satu risiko lain yang bisa didapatkan dari melahirkan bayi kembar yaitu kelahiran prematur. Meski tidak semua kehamilan bayi kembar harus dilahirkan secara prematur, namun 60% dari kasus bayi kembar diketahui lahir dalam kondisi prematur.
Ini bisa terjadi karena banyak faktor, seperti masalah pada tekanan darah ibu, plasenta, ketuban pecah dini, dan masih banyak faktor-faktor lainnya. Bayi kembar yang lahir dalam keadaan prematur biasanya akan memerlukan perawatan di ruangan NICU agar dapat berkembang dengan baik sebelum akhirnya bisa dibawa pulang oleh orang tuanya.
Apa yang Harus Dilakukan Ibu Pada Bayi Saat Hamil Kembar?
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko tersebut. Sebaiknya, persiapan tersebut dilakukan sejak awal mengandung dan sedini mungkin untuk mengurangi risiko-risiko tersebut bisa terjadi, hal-hal tersebut yaitu:
- Menjaga keseimbangan gizi tubuh
- Memenuhi kebutuhan cairan tubuh
- Melakukan aktivitas fisik
- Rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan
Selain itu, memastikan kesehatan fisik dan mental ibu juga akan sangat penting dalam keberlangsungan kehamilan kembar. Melahirkan bayi kembar mungkin akan membutuhkan banyak persiapan dan mental yang lebih besar, namun ketahuilah setelahnya akan dikaruniai dengan 2 buah hati atau lebih ke dalam kehidupan bersama pasangan.
Ketahuilah baik berapapun banyak janin yang dikandung, semua bentuk kehamilan perlu direncanakan dengan matang untuk mendapatkan proses persalinan yang lancar. Oleh karena itu, pastikan untuk rutin melakukan konsultasi bersama dokter kandungan untuk mengantisipasi adanya hal-hal tak terduga selama masa kehamilan.
Ruangan NICU merupakan ruangan yang diperuntukan untuk pengawasan secara komprehensif dan ketat untuk memastikan perkembangan bayi setelah dilahirkan, terutama pada minggu minggu pertama kelahiran. Rumah Sakit Ibu dan Anak Family group memiliki pusat perawatan NICU untuk perawatan bayi baru lahir dengan keperluan khusus.
Dokter RSIA Family dan Grand Family
dr. Hendrik Sutopo, M.BioMed Sp.OG
dr. Hendrik Sutopo, M.BioMed Sp.OG telah memiliki keahlian dan pengalaman panjang dalam menangani pasien anak yang memerlukan penanganan dan perawatan intensif di ruang NICU.
Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha, Bandung kemudian mengambil spesialisasi Obstetri dan Ginekologi - Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali.
Bagi dr. Hendrik Sutopo, M.BioMed Sp.OG, semua pasien itu unik dan berbeda, sehingga cara pendekatan dengan menganggap mereka seperti keluarga kita sendiri merupakan suatu hal yang sangat berkesan bagi Nya. Bisa melihat setiap tahapan pertumbuhan bayi (dari USG) hingga proses persalinannya yang sudah sangat advanced saat ini, selalu membuat saya bersyukur dan merasa kagum akan kemajuan ilmu pengetahuan yang berkembang pesat saat ini.
dr. Boris Januar, Sp.A
Dokter spesialis anak dr. Boris Januar, Sp.A dari RSIA Family dan Grand Family telah memiliki keahlian dan pengalaman panjang dalam menangani pasien anak yang memerlukan penanganan dan perawatan intensif di ruang NICU.
Telah terdaftar sebagai anggota resmi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), beliau telah mendapatkan gelar spesialisnya dari Universitas Indonesia dan dapat memberikan layanan konsultasi kesehatan menyeluruh pada anak dan penangan pada anak baru lahir dengan berkebutuhan khusus.
Telah terdaftar sebagai anggota resmi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), beliau telah mendapatkan gelar spesialisnya dari Universitas Indonesia dan dapat memberikan layanan konsultasi kesehatan menyeluruh pada anak dan penangan pada anak baru lahir dengan berkebutuhan khusus.
Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait masalah kehamilan, di RSIA Family dan Grand Family bisa buat janji melalui layanan Appointment Center di 1-500-129 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter.