close

Layanan Lainnya

  • logo
    Cari
    Dokter
  • logo
    Layanan Emergency
  • logo
    Layanan Telepon
  • logo
    Paket Kesehatan
  • logo
    Informasi Rumah Sakit
  • logo
    Pusat Unggulan
  • logo
    Whatsapp Eka Hospital
Better Health

Mengatasi Aritmia, Penyakit Gangguan Irama Jantung Pada Kehamilan

Oleh:  Dr. Ignatius Yansen NG., Sp.JP (K) FIHAFAsCC, FAPSC

Aritmia adalah penyakit gangguan irama jantung dimana denyut jantung berdetak terlalu pelan, terlalu cepat bahkan  tidak teratur. Aritmia  dapat diderita oleh semua golongan umur, mulai dari bayi, anak, juga pasien lansia, bahkan pada pasien tanpa gangguan struktur jantung dan dapat merupakan gejala pertama yang muncul dari kondisi yang sudah ada sebelumnya. 

Lalu bisakah wanita hamil mengalami gangguan irama jantung? Menurut Dokter Yansen., Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, FAPSC saat hamil terjadi perubahan fisiologi kardiovaskular yang menyebabkan volume plasma darah meningkat sampai 40% pada usia kehamilan 24 minggu.

Selain itu peningkatan denyut jantung mencapai 30% akibat peningkatan aktifitas otonom dan adrenergik. Hal ini akan meningkatkan aktifitas dan pompa jantung. Peningkatan volume darah ini akan menyebabkan peregangan dari otot jantung yang dapat meningkatkan kejadian aritmia pada pasien hamil.

BACA JUGA : Mengenal Aritmia: Jenis, Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

“Pasien aritmia pada wanita hamil kadang mengalami beberapa keluhan, seperti berdebar akibat denyut jantung tambahan atau denyut jantung yang tinggi, pandangan gelap, pingsan hingga membutuhkan evaluasi lebih lanjut,”ujar Dokter Yansen. 

Dokter Yansen menjelaskan bahwa pemeriksaan aritmia pada wanita hamil dimulai dari proses tanya jawab hingga pemeriksaan detail, seperti pemeriksaan rekam jantung atau EKG, pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan holter 24 jam atau lebih, dan ekokardiografi.

“Penting dalam pemeriksaan ini untuk menyingkirkan kondisi sistemik lainnya seperti anemia, hipertiroid dan infeksi. Pemeriksaan ekokardiografi untuk menyingkirkan adanya kelainan struktur jantung,” ungkapnya lebih lanjut.

Dokter yang berpraktek di Eka Hospita BSD ini menegaskan bahwa sebagian besar dari aritmia yang dialami oleh wanita hamil adalah kelainan yang ringan tetapi menjadi perhatian karena melibatkan keselamatan ibu dan janin.

“Terapi aritmia pada pasien wanita hamil perlu dipertimbangkan secara seksama, apakah akan mempengaruhi keselamatan janin? Sebagian obat anti aritmia dapat melewati plasenta dan bisa berbahaya untuk janin, imbuhnya.

Terapi dengan kateter ablasi terbukti sangat efektif untuk mengatasi masalah pada pasien dengan aritmia. Kateter ablasi adalah terapi minimal invasif dengan membuat akses dari lipat paha dan dengan beberapa kateter dilakukan pemetaan  untuk mendapatkan fokus kelainan aritmia.

Setelah hal ini didapatkan maka dapat diberikan energi gelombang radio pada jantung untuk memperbaiki kondisi aritmia pasien sehingga tidak muncul lagi.

“Terapi kateter ablasi umumnya menggunakan bantuan fluoroskopi (radiasi pengion) untuk membantu penempatan kateter di jantung. Terapi ini dapat menjadi pilihan bila pasien sangat bergejala dan tidak berhasil diterapi dengan obat atau pasien menolak minum obat dengan pertimbangan keselamatan janin.

Dengan bantuan teknologi 3 dimensi kateter ablasi dapat dilakukan pada pasien wanita hamil dengan aritmia tanpa menggunakan radiasi sama sekali sehingga aman untuk ibu dan janin,” ujar Dokter yang aktif mengedukasi tentang aritmia ini.

Di akhir perbincangan Dokter Yansen menegaskan bahwa aritmia atau penyakit gangguan irama bukan hal yang jarang ditemukan pada wanita hamil terutama akibat perubahan hemodinamik jantung.

Pilihan terapi menjadi perhatian khusus karena harus mempertimbangkan keselamatan janin. Terapi kateter ablasi dengan teknologi 3 dimensi dapat menjadi pilihan bila pasien sangat bergejala dan tidak dapat diterapi dengan obat atau adanya kekhawatiran bila diterapi dengan obat anti aritmia

Ditinjau Oleh

dr. Ignatius Yansen Ng, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, FAPSC

Last Update : 31 Juli 2023

Ditinjau Oleh

dr. Ignatius Yansen Ng, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, FAPSC

Last Update : 31 Juli 2023

Dokter Terkait

dr. Dedy Lizal, Sp.JP

Jantung & Pembuluh Darah

hospital EKA Hospital Bekasi

dr. Riska Amelia, Sp.OG

Kandungan & Kebidanan

hospital EKA Hospital Cibubur

dr. Gusmawan, Sp.JP

Jantung & Pembuluh Darah

hospital Eka Hospital Permata Hijau

Informasi Terkait

Pembuluh Darah Jantung: Struktur, Fungsi, hingga Penyakit yang Dapat Menyerang

dr. Daniel P. L. Tobing, Sp.JP(K) FIHA, FICA, FAPSC, FAPSIC, FESC, FSCAI

Dr. Simon Salim, Sp.PD - KKV, Mkes, AIFO, FINASIM, FACP, FICA

close

Buat Appointment

Sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan service of excelent, kami menawarkan pilihan kemudahan dalam pembuatan Appointment sesuai dengan kenyamanan Anda.

  • Alodokter
    Buat janji melalui

    Alodokter

  • Whatsapp Eka Hospital
    Buat janji melalui

    Whatsapp Eka Hospital

logo