Detak jantung cepat atau takikardia bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Normalnya detak jantung manusia adalah 60 - 100 denyut per menit. Namun bila detak jantung melebihi 100 denyut per menit, hal ini menunjukkan takikardia. Sensasi yang dirasakan saat detak jantung cepat sering disebut dengan istilah palpitasi jantung.
Biasanya palpitasi jantung tidaklah berbahaya. Tetapi dalam beberapa kasus, detak jantung bisa disebabkan oleh gangguan kesehatan lainnya. Berikut penjelasannya.
Penyebab detak jantung cepat
1. Aktivitas fisik
Ketika seseorang melakukan aktivitas fisik yang intens, seperti berlari atau berolahraga aerobik, jantung akan berdetak lebih cepat untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Umumnya, detak jantung cepat yang diakibatkan oleh aktivitas fisik akan kembali normal setelah beristirahat.
2. Emosi dan stres
Perasaan stress, kecemasan, marah atau ketakutan yang intens dapat memicu peningkatan denyut jantung. Hal ini disebabkan tubuh akan melepaskan hormon epinephrine atau adrenalin ketika tubuh mengalami deretan emosi di atas. Hormon tersebut akan membuat detak jantung cepat, tekanan darah naik, dan berkeringat.
Detak jantung cepat akan kembali ke normal bila perasaan atau stres ini telah surut.
3. Kafein dan stimulan lainnya
Konsumsi kafein dalam jumlah besar yaitu lebih dari 400 mg per hari atau kurang lebih setara 4-5 cangkir kopi, dapat menyebabkan detak jantung cepat.
Selain itu mengkonsumsi zat lain seperti alkohol dan nikotin yang ada di minuman beralkohol dan rokok, juga dapat menyebabkan peningkatan detak jantung.
Dengan mengurangi konsumsi zat-zat tersebut dapat kembali menormalkan detak jantung.
4. Demam
Saat seseorang mengalami demam, jantungnya bisa berdetak lebih cepat sebagai akibat dari demam tersebut.
5. Kondisi medis
Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan detak jantung cepat, seperti hipertiroidisme, anemia, gangguan irama jantung seperti atrial fibrilasi, atau gangguan jantung lainnya.
6. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan, seperti inhaler, obat tekanan darah tinggi, antihistamin, antijamur, anti depresan, dan antibiotik dapat mempengaruhi denyut jantung.
7. Kehamilan
Denyut jantung yang lebih cepat juga bisa diakibatkan oleh kehamilan. Hal ini disebabkan karena jantung perlu memompa darah ke plasenta serta ke seluruh tubuh. Adalah hal yang normal jika seseorang yang sedang hamil mengalami peningkatan detak jantung sekitar 7-8 denyut per menit. Bahkan akan terus meningkat selama masa kehamilan.
Kapan harus ke dokter?
Meskipun jantung berdetak kencang sesekali adalah hal yang normal, ada beberapa situasi di mana perubahan denyut jantung dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius.
Hal-hal yang perlu diperhatikan termasuk:
- Denyut jantung yang terus-menerus berada di atas 100 denyut per menit dalam kondisi istirahat.
- Denyut jantung yang tidak teratur, seperti dalam kasus atrial fibrilasi.
- Gejala tambahan seperti sesak napas, nyeri dada, pusing yang parah, atau pingsan.
- Pernah memiliki riwayat penyakit jantung
Jika seseorang mengalami gejala yang mengkhawatirkan atau perubahan mendadak dalam denyut jantungnya, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan diagnosis lebih lanjut. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik, tes diagnostik, dan menentukan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi individu.
Bila kondisi detak jantung cepat membuat Anda khawatir jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP, FIHA di MYCardia Eka Hospital. Pusat layanan jantung kami didukung oleh dokter-dokter spesialis jantung berpengalaman serta peralatan medis mumpuni untuk mendiagnosis penyebab detak jantung cepat Anda