Home>Better Health>Ortopedi>

7 Macam Cedera Lutut dan Cara Penanganannya

Better Health

7 Macam Cedera Lutut dan Cara Penanganannya

cedera lutut

Lutut adalah salah satu anggota tubuh yang memberikan dukungan stabil pada tubuh dan memungkinkan kaki untuk ditekuk dan diluruskan. Lutut punya 4 jenis jaringan utama yang di antaranya adalah tulang, ligamen, tulang rawan, dan tendon.

Salah satu jenis jaringan penting tersebut dapat rusak karena cedera. Cedera apa saja yang bisa dialami lutut dan bagaimana penanganannya?

1. Cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL)
Cedera ini umum dialami oleh atlet cabang olahraga yang banyak gerakan memutar  di lututnya seperti basket dan sepak bola.

Mengubah arah dengan cepat atau salah mendarat dari lompatan dapat merobek ligamen ACL tersebut.

Sekitar setengah dari semua cedera pada ACL terjadi bersamaan dengan kerusakan pada struktur lain di lutut, seperti tulang rawan artikular, meniskus, atau ligamen lainnya.

2. Cedera Cruciatum Posterior Ligament (PCL)
Ligamen cruciatum posterior sering cedera akibat benturan di bagian depan lutut, saat lutut ditekuk.

Cedera juga sering terjadi pada kecelakaan kendaraan bermotor dan olahraga yang melibatkan kontak fisik. Robekan ligamen posterior biasanya berupa robekan sebagian yang berpotensi sembuh dengan sendirinya.

3. Cedera Ligamen Kolateral
Cedera pada ligamen kolateral biasanya disebabkan oleh benturan yang mendorong lutut ke samping. Seringkali terjadi pada olahraga yang melibatkan kontak fisik..

Benturan pada bagian dalam lutut yang mendorong lutut ke luar dapat melukai ligamen kolateral lateral (LCL). Namun cedera jenis ini terbilang jarang jika dibandingkan dengan cedera lutut lainnya. .

4. Cedera Meniskus
Robekan meniskus akut sering terjadi saat berolahraga. Robeknya meniskus dapat terjadi saat terpelintir, terpotong, berputar, atau terjepit.

Robekan meniskus juga bisa terjadi akibat radang sendi atau penuaan. Bahkan gerakan memutar yang canggung saat bangun dari kursi mungkin cukup menyebabkan robek jika meniskus melemah seiring bertambahnya usia.

5. Cedera Tendon
Tendon paha depan dan patela dapat meregang dan robek. Meski bisa terjadi pada siapa saja, cedera tendon lebih sering terjadi pada seseorang usia paruh baya yang melakukan olahraga lari atau lompat.

Jatuh, tekanan langsung ke bagian depan lutut, dan mendarat dengan posisi salah saat melompat adalah penyebab umum cedera tendon lutut.

6. Fraktur
Tulang di sekitar lutut yang paling sering patah adalah patella. Ujung tulang paha dan tulang kering (tibia) tempat keduanya bertemu membentuk sendi lutut juga bisa mengalami patah.

Banyak patah tulang di sekitar lutut disebabkan oleh benturan keras i, seperti jatuh dari ketinggian yang signifikan dan kecelakaan saat berkendara.

7. Dislokasi
Dislokasi terjadi ketika tulang lutut tidak berada pada tempatnya, baik seluruhnya maupun sebagian.

Dislokasi dapat disebabkan oleh adanya kelainan pada struktur lutut seseorang. Untuk seseorang yang memiliki struktur lutut normal, dislokasi paling sering disebabkan oleh trauma energi tinggi seperti terjatuh, kecelakaan kendaraan bermotor, dan kontak fisik yang berhubungan dengan olahraga.

Pengobatan cedera lutut

Dokter atau fisioterapis mungkin menyarankan perawatan yang berbeda, tergantung pada apa yang telah kita lakukan pada lutut dan seberapa parah kerusakannya.
Ini membutuhkan waktu yang lama maka perlu bersabar sambil menanti lutut pulih. Pengobatan apa saja yang bisa dilakukan?

  • Obat pereda nyeri

Obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti parasetamol dan ibuprofen dapat membantu meredakan nyeri jika lutut cedera. Juga dapat menggunakan gel dan krim anti inflamasi untuk membantu meredakan nyeri.
Dokter mungkin akan meresepkan obat penghilang rasa sakit yang lebih kuat yang mengandung kodein jika rasa sakitnya sangat parah.

  • Fisioterapi

Cedera lutut yang semakin parah atau tidak kunjung membaik seiring berjalannya waktu, dokter mungkin akan merujuk ke fisioterapis.
Fisioterapis akan membuat program latihan untuk memperkuat lutut secara bertahap sehingga dapat menggerakkannya kembali secara normal.
Latihan yang tepat akan bergantung pada seberapa parah cedera lutut yang dialami. Namun, fisioterapis akan memberikan latihan yang bisa dilakukan setiap hari di rumah.

  • Operasi

Dokter atau fisioterapis bisajuga merujuk ke ahli bedah ortopedi untuk untuk beberapa cedera lutut. Cedera Anda mungkin memerlukan pembedahan untuk memperbaiki kerusakan pada lutut. Terutama jika pengobatan lainnya tidak berhasil.
Dokter bedah kemungkinan besar akan menyarankan menjalani operasi jika mengalami salah satu dari cedera berikut:

  • ACL robek, terutama jika banyak berolahraga atau meniskus robek. Dalam pembedahan rekonstruksi ACL, dokter bedah akan mengambil sepotong tendon untuk menggantikan ligamen yang rusak
  • Lutut masih terasa nyeri atau terkunci setelah cedera pada meniskus. Dokter mungkin memperbaiki atau mengangkat sebagian meniskus yang rusak.
  • Mengalami cedera MCL dan belum sembuh setelah tiga bulan menjalani perawatan lainnya. Dokter bedah mungkin memperbaiki atau merekonstruksi MCL.

Kapan harus konsultasi ke dokter?

Anda harus segera mencari pertolongan pengobatan jika: 

  • Sakit lututnya sudah terasa sangat parah
  • Anda baru saja mengalami cedera atau kecelakaan
  • Mengalami kesulitan berjalan dengan lutut
  • Lutut terasa tidak stabil atau lemas
  • Tidak bisa meluruskan atau menekuk lutut sepenuhnya

Jika Anda mengalami cedera lutut dari ringan sampai parah, bisa mengambil pengobatan di Eka Hospital. Di sini memiliki pusat unggulan bernama Gatam Institute sebagai pusat ortopedi dan tulang belakang. Salah satu layanan yang dilakukan berhubungan dengan cedera lutut adalah total knee replacement. Ada juga total hip replacement.

Total Knee Replacement (TKR) merupakan prosedur bedah yang dilakukan untuk mengganti sendi lutut yang rusak atau terganggu.

Gatam Institute Eka Hospital

Gatam Institute merupakan pusat layanan ortopedi di Eka Hospital yang juga selalu melakukan riset terkini terhadap ilmu pengetahuan kedokteran bidang ortopedi dan spine. Dipimpin Dr.Dr.Luthfi Gatam, Sp.OT (K) Spine, Gatam Institute juga tersedia platform robot navigasi pertama di Indonesia dan satu-satunya di Asia Tenggara. Robot navigasi itu digunakan untuk kebutuhan operasi pasien skoliosis. 

Dokter ahli di tim Gatam Institute dalam penanganan pasien saraf kejepit menerapkan tindakan minimal invasive yang aman dengan operasi minim sayatan. Mereka menggunakan metode endoskopi yakni Percutaneous Endoscopic Lumbal Discectomy (PELD) untuk tulang belakang dan Percutaneous Endoscopic Cervical Decompression (PECD) untuk leher.

Selain menangani kasus tulang belakang, Gatam Institute juga memiliki tim dokter spesialis lengkap dari konsultan lutut panggul, cedera olahraga hingga konsultan ortopedi anak.


Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait proses inseminasi, di RSIA Family dan Grand Family Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan Appointment Center di 1-500-129 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital.

Eka Hospital App juga telah hadir untuk memudahkan proses pengobatan Anda, dapatkan sekarang disini.

Eka Hospital App

Bagikan

  • Bupa., https://www.bupa.co.uk/health-information/knee-pain/knee-ligament-injury

    Diakses pada 6 September 2023

  • American Academy of Orthopaedic Surgeons., https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/common-knee-injuries/

    Diakses pada 6 September 2023

  • Health Direct., https://www.healthdirect.gov.au/knee-injuries

    Diakses pada 6 September 2023

  • Mayo Clinic., https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/knee-pain/symptoms-causes/syc-20350849

    Diakses pada 6 September 2023

EKA HOSPITAL

APPOINTMENT CENTER

menu1-500-129

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22.00 WIB

Layanan Booking Mandiri 24 jam via Website

Copyright © 2025 Eka Hospital - All Rights Reserved