Saat mengalami cedera olahraga, terutama untuk para atlet, Anda akan melalui serangkaian proses rehabilitasi medik untuk dapat mengembalikan fungsi bagian tubuh yang mengalami cedera sebelum dapat kembali ke lapangan. Selain menggunakan fisioterapi sesuai arahan dokter rehabilitasi medik, cedera olahraga juga dapat dibantu dengan metode PRP. PRP ini adalah metode perawatan cedera dengan menggunakan darah sendiri, tepatnya platelet dan plasma darah untuk mempercepat penyembuhan.
Cara mengatasi cedera olahraga
Sebelum memahami lebih soal rehabilitasi cedera dengan PRP, penting untuk Anda memahami lebih dulu macam-macam cedera olahraga dan cara yang biasanya dipakai untuk mengatasinya. Cedera yang terjadi pada saat olahraga biasanya terjadi karena olahraga berlebihan, benturan langsung, atau penggunaan kekuatan yang lebih besar ketimbang yang bisa ditopang tubuh. Beberapa cedera olahraga yang umum terjadi, antara lain:
- Memar
- Keseleo
- Dislokasi sendi
- Cedera otot
- Robekan tendon dan ligamen
- Patah tulang
Cara mengatasi cedera olahraga biasanya bervariasi, tergantung jenis cedera yang terjadi dan seberapa parah kondisinya. Untuk cedera olahraga yang ringan, Anda mungkin tidak membutuhkan pengobatan apa pun. Cukup mengistirahatkan area yang terluka dan setelah beberapa waktu Anda bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Namun, untuk cedera olahraga yang cenderung berat, Anda perlu berkonsultasi ke dokter cara yang tepat mengatasinya. Terutama, apabila sudah lewat 2 hari dan nyeri tidak berkurang.
Beberapa cara mengatasi cedera olahraga, antara lain:
- Rest atau mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera
- Ice atau kompres dengan es yang dibalut handuk pada area cedera untuk mengurangi rasa
- Compression atau kompresi yang dilakukan dengan membalut bagian tubuh yang cedera dengan perban
- Elevation atau meninggikan posisi area yang cedera untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan.
Setelah mengalami cedera olahraga, penting bagi Anda untuk menjalani rehabilitasi medik, salah satunya dengan fisioterapi atau mempelajari posisi yang tepat untuk mencegah cedera berulang. Fisioterapi berguna untuk mengembalikan fungsi tubuh setelah cedera dan lama tidak digerakkan. Pada beberapa kasus, Anda mungkin membutuhkan tindakan operasi. Selain berbagai cara di atas, beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa rehabilitasi cedera olahraga juga dapat dilakukan dengan menggunakan PRP (platelet-rich plasma).
Terapi PRP untuk rehabilitasi cedera olahraga
PRP atau platelet-rich plasma adalah plasma darah yang punya kandungan platelet atau trombosit sangat tinggi. Secara umum, komponen darah manusia terdiri atas sekitar 90% plasma darah dan sisanya terdiri atas zat padat, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Untuk mendapatkan PRP, dokter akan mengambil darah Anda dan memisahkan masing-masing komponennya. Pemisahan ini akan dilakukan laboratorium menggunakan mesin khusus. Nantinya, dokter hanya akan mengambil plasma darah dan platelet untuk dijadikan PRP.
Platelet memiliki fungsi untuk pembekuan darah. Namun, PRP juga kaya akan faktor pertumbuhan yang sangat penting untuk pemulihan cedera olahraga. Beberapa tahun ke belakang, mulai banyak penelitian yang menunjukkan PRP berguna dalam rehabilitasi cedera olahraga. Bahkan, para atlet dunia, seperti Tiger Woods dan Rafael Nadal pernah menggunakan PRP untuk mengatasi masalah lutut atau tendinitis kronis.
Jenis cedera olahraga yang bisa diatasi dengan PRP
Rehabilitasi cedera olahraga dengan menggunakan PRP telah dilakukan untuk menangani cedera olahraga kronis, seperti cedera otot Hamstring atau keseleo lutut.
Berikut ini adalah beberapa cedera yang dapat ditangani dengan PRP:
- Cedera tendon kronis
Beberapa contoh cedera tendon kronis adalah tennis elbow, tendinitis Achilles, dan peradangan tendon pada tempurung lutut. Penelitian membuktikan bahwa rehabilitasi cedera olahraga kronis dengan PRP memberikan hasil yang cukup menjanjikan. PRP dapat digunakan sebagai pengobatan tambahan dari pengobatan konvensional yang ada.
- Cedera otot dan ligamen akut
Cedera otot dan ligamen akut, seperti keseleo lutut atau cedera otot Hamstring di paha dan lutut, atau pergelangan kaki, telah menunjukkan hasil yang baik. Bahkan, teknik PRP ini juga digunakan pada atlet profesional yang mengalami cedera ini.
Cara kerja PRP untuk mengatasi cedera olahraga
PRP bekerja dengan cara mempercepat proses penyembuhan dari cedera olahraga yang dialami. Percepatan pemulihan ini dapat terjadi berkat banyaknya faktor pertumbuhan (growth factors) yang ada di dalam platelet.
Penggunaan PRP untuk cedera olahraga dapat digunakan dalam 2 cara, yaitu:
1. Disuntikkan langsung ke area cedera
Rehabilitasi cedera dengan PRP bisa dilakukan dengan langsung menyuntikkan serum PRP ke area cedera. Kondisi ini umum dilakukan untuk beberapa cedera olahraga, seperti tendinitis Achilles. Orang yang mengalami tendinitis Achilles akan mengalami tumit yang bengkak dan meradang. Nantinya, serum PRP dapat langsung disuntikkan ke jaringan yang meradang.
2. Pemulihan pasca-operasi cedera
Selain disuntikkan langsung, PRP juga bisa digunakan sebagai pengobatan tambahan untuk membantu mempercepat proses pemulihan pasca-operasi. Dalam kasus robekan tendon, penggunaan PRP dapat membantu mempercepat menyatunya jaringan tendon agar bisa segera pulih.
Seberapa ampuh PRP untuk mengatasi cedera olahraga?
Keampuhan PRP dalam mengatasi cedera olahraga sangat bergantung pada banyak faktor, seperti:
- Area cedera
- Kondisi kesehatan pasien secara umum
- Tingkat keparahan cedera, apakah akut atau kronis
- Persiapan serum PRP
Meski demikian banyak penelitian yang menunjukkan bahwa rehabilitasi cedera olahraga dengan PRP cukup menjanjikan. Selain itu, walau penelitian terus dilakukan, sejauh ini risiko atau efek samping PRP untuk rehabilitasi cedera olahraga cenderung ringan.
Apabila Anda memiliki cedera olahraga kronis, cobalah konsultasikan ke dokter untuk mendiskusikan kemungkinan rehabilitasi cedera dengan PRP. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi kami di Eka Hospital. Layanan PRP yang kami miliki dilengkapi dengan dokter berpengalaman dapat membantu Anda menentukan pengobatan yang tepat dan mempercepat penyembuhan cedera.