Home>Better Health>Info Kesehatan>

Penyebab Pusar Berair dan Cara Mengatasinya

Better Health

Penyebab Pusar Berair dan Cara Mengatasinya

pusar berair

Normalnya, kondisi pusar kering. Munculnya cairan yang keluar dari pusat bisa menandakan kondisi kesehatan tertentu. Beberapa penyebab pusar berair mungkin dapat membaik dengan sendirinya. Sementara, beberapa penyebab lainnya mungkin butuh konsultasi dokter dan penanganan khusus.

Penyebab pusar berair

Pusar adalah bagian dari tubuh Anda yang menjadi tempat plasenta sebelum dilahirkan.

Pusar berair bisa menandakan adanya infeksi bakteri. Sebab normalnya, kondisi pusar seharusnya kering layaknya kulit di sekitarnya.

Baru melakukan tindik di area pusar juga bisa menyebabkan pusar berair. Beberapa penyebab pusar berair yang umum terjadi, antara lain:

1. Infeksi bakteri

Infeksi bakteri adalah penyebab pusar berair yang paling umum.

Secara umum, pusar adalah tempat tinggal dari berbagai bakteri. Apabila tidak menjaga kebersihannya dengan baik, bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi, terutama jika ada kulit di sekitar pusar yang terluka.

Infeksi bakteri pada pusar dapat menyebabkan cairan yang keluar berbau tidak sedap dan berwarna kekuningan atau kehijauan.

Baru saja melakukan tindik di pusar bisa meningkatkan risiko pusar berair akibat infeksi bakteri.

2. Infeksi jamur

Selain bakteri, jamur juga dapat menyebabkan pusar infeksi dan mengeluarkan cairan. Candida adalah salah satu jamur yang secara natural hidup di kulit manusia, terutama di area yang lembap dan gelap, seperti pusar.

Pusar berair akibat infeksi jamur biasanya menyebabkan gejala, seperti gatal, ruam, dan cairan kental berwarna putih.

Orang yang mengalami diabetes umumnya lebih berisiko mengalami infeksi jamur.

3. Kista urachal

Urachus adalah saluran kecil yang menghubungkan antara kandung kemih Anda dan pusar selama masih berada di dalam kandungan. Kista urachal adalah sebuah jaringan yang berisi cairan, yang muncul d urachus.

Normalnya, urachus ini akan menutup sebelum kelahiran. Namun, dalam beberapa kasus, saluran ini mungkin saja tidak menutup. Ketika urachus tidak menutup dengan sempurna, kista mungkin saja terbentuk.

Beberapa orang dapat hidup dengan kista urachal tanpa merasaka gejala apa pun. Akan tetapi, cairan kista bisa menyebabkan rasa tidak nyaman.

Kista yang terinfeksi dapat menyebabkan cairan merembes ke pusar sehingga menyebabkan pusar berair.

4. Kista epidermoid

Kista epidermoid adalah salah satu jenis benjolan kista yang paling umum ditemukan di kulit, tak terkecuali di area pusar.

Sebenarnya, kista epidermoid tidaklah membahayakan. Akan tetapi, jika ukurannya semakin membesar atau bahkan infeksi, kondisi ini bisa menimbulkan beberapa gejala yang membutuhkan penanganan.

Kista epidermoid yang terjadi di pusar dapat menyebabkan pusar berair dan berbau tidak sedap. Benjolan kista juga bisa memerah dan membengkak.

5. Operasi

Penyebab lain Anda mengalami pusar berair adalah pasca-operasi. Beberapa jenis operasi, terutama operasi laparoskopi yang menggunakan pusar sebagai jalan masuk dapat meningkatkan risiko Anda mengalami infeksi.

Beberapa jenis operasi yang menggunakan laparoskopi, antara lain operasi di area perut dan panggul, termasuk operasi hernia.

Apabila Anda mengalami pusar berair usai menjalani operasi, disertai dengan bengkak dan memerah, segeralah konsultasikan ke dokter Anda karena itu menandakan adanya infeksi pada luka bekas operasi.

Cara mengatasi pusar berair

Pengobatan pusar berair akan tergantung dari penyebabnya. Misalnya saja, jika pusar berair disebabkan oleh infeksi bakteri dokter dapat memberikan antibiotik. Sementara, jika infeksi jamur menyebabkan pusar Anda berair, dokter dapat memberikan antijamur.

Mengingat infeksi jamur dan infeksi bakteri pada pusar bisa menimbulkan gejala yang serupa, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat.

Sementara jika pusar berair disebabkan oleh kista atau abses, dokter mungkin akan mengangkatnya atau mengeluarkan cairan di dalam kista dan memberikan obat untuk mencegah infeksi.

Pencegahan pusar berair

Pusar berair adalah kondisi yang sangat mungkin dicegah, terutama dengan menjaga kebersihan pusar.

Anda bisa mencegah pusar berair dengan cara:

  • Bersihkan pusar secara rutin dengan sabun dan air hangat
  • Keringkan pusar setelah mandi
  • Bersihkan pusar dengan lembut menggunakan baby oil untuk menghilangkan kotoran
  • Hindari penggunaan krim atau losion di bagian dalam pusar
  • Hindari menggaruk di area pusar
  • Membersihkan pusar yang ditindk secara rutin
  • Gunakan baju yang longgar yang meminimalisir gesekan dengan pusar

Selain itu, Anda perlu memperhatikan adanya tanda-tanda infeksi yang muncul dari pusar berair. Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter jika pusar berair disertai gejala, seperti:

  • Demam
  • Menggigil atau keringat dingin
  • Nyeri otot
  • Area di sekitar pusar terasa hangat dan membengkak

Anda dapat mengunjungi Eka Hospital untuk dapat berdiskusi dengan dokter spesialis terbaik yang kami miliki dan mendapatkan solusi yang paling tepat untuk permasalahan Anda.

Kunjungi appointment online kami di Booking.Ekahospital.com atau melalui Call Center di 1500129 dan layanan WhatsApp di 08891500129 untuk membuat janji temu.

Bagikan

  • healthline.com, https://www.healthline.com/health/belly-button-discharge

    Diakses pada 11 March 2025

  • medicalnewstoday.com, https://www.medicalnewstoday.com/articles/319864#contacting-a-doctor

    Diakses pada 11 March 2025

  • verywellhealth.com, https://www.verywellhealth.com/belly-button-leaking-fluid-6455931

    Diakses pada 11 March 2025

EKA HOSPITAL

APPOINTMENT CENTER

menu1-500-129

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22.00 WIB

Layanan Booking Mandiri 24 jam via Website

Copyright © 2025 Eka Hospital - All Rights Reserved