close

Layanan Lainnya

  • logo
    Cari
    Dokter
  • logo
    Layanan Emergency
  • logo
    Layanan Telepon
  • logo
    Paket Kesehatan
  • logo
    Informasi Rumah Sakit
  • logo
    Pusat Unggulan
  • logo
    Whatsapp Eka Hospital
Better Health

Menjelang Libur Lebaran, Simak Persiapan Travelling Bagi Diabetesi

Rudy Kurniawan

Oleh Dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD. Dip.TH Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital BSD.

Menyambut hari libur lebaran, tentu masyarakat sudah antusias untuk pergi travelling bersama keluarga, pasangan, maupun teman-teman. Setelah lebih dari dua tahun menghadapi pandemi yang tidak kunjung usai, akhirnya tahun 2022 ini dengan kasus Covid-19 yang sudah sangat melandai masyarakat diperbolehkan untuk melakukan mudik maupun liburan panjang, tentunya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Namun, bagaimana dengan diabetesi? Berikut akan kita bahas hal-hal apa saja yang perlu disiapkan diabetesi untuk travelling bersama dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD, Dip.TH Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital BSD.

Diabetes merupakan sebuah kondisi dimana kadar gula darah dalam tubuh tinggi, yang dikarenakan tubuh tidak mampu memproses gula yang masuk dalam badan atau tidak memiliki hormon insulin yang cukup. Diabetes ada beberapa tipe yaitu tipe 1, tipe 2, diabetes gestasional atau diabetes kehamilan, dan diabetes jenis lain yang disebabkan oleh obat-obatan. Jenis yang paling sering ditemukan adalah diabetes tipe 2 pada usia lanjut dan diabetes tipe 1 pada anak-anak maupun remaja. Sedangkan, diabetes gestasional terjadi selama masa kehamilan hingga 3 bulan setelah persalinan.

Selama ini yang seringkali terjadi adalah anggapan bahwa diabetes bisa disembuhkan, nyatanya diabetes tidak bisa disembuhkan dan hanya dapat dikontrol. Bagaimana caranya? Hal utama yang dapat dilakukan adalah deteksi dini dengan lakukan pemeriksaan rutin secara berkala. Bagi individu di bawah 40 tahun, tidak ada rekomendasi khusus untuk melakukan screening, tetapi jika ingin melakukan pemeriksaan gula darah baiknya adalah setelah berpuasa, sehingga dapat diketahui jika terjadi pre-diabetes. Untuk yang sudah berusia 40 tahun ke atas lebih baik dilakukan rutin setahun sekali, karena lebih rentan terkena diabetes tipe 2.

Untuk diabetesi, berikut tips-tips selama travelling atau mudik:

  1. Tidak ada kondisi akut

Kondisi akut yang dimaksud adalah kondisi yang baru terjadi yang sifatnya mendadak dan perlu penanganan yang cepat, misalnya infeksi berat seperti radang paru-paru dan gula darah yang terlalu tinggi yang menyebabkan pasien sehari-hari masih harus dirawat dan kontrol rutin ke dokter.

  1. Makan, minum, dan obat-obatan selama perjalanan

Jenis makanan dan minuman, serta waktu makan dan minum obat harus tetap terkontrol selama perjalanan, sesampainya di tujuan, maupun selama masa liburan. Makanan tidak boleh yang terlalu manis, terlalu asin, terlalu berlemak, berminyak, dan porsi yang terlalu banyak.

  1. Pemeriksaan sebelum perjalanan

Sebelum melakukan perjalanan, terutama perjalanan jauh, baiknya periksakan diri terlebih dahulu ke dokter apakah gula darah sudah terkontrol dengan baik atau belum, ada komplikasi atau tidak. Tujuannya adalah jangan sampai terjadi komplikasi ketika di perjalanan atau ketika sudah sampai di tujuan. Contohnya, jika pasien diabetes dengan penggunaan insulin melakukan perjalanan jauh atau travelling pasti akan terjadi perubahan pola makan, jenis makanan, dan waktu makan. Hal ini akan memengaruhi kinerja insulin sehingga harus dilakukan pengaturan kembali terhadap dosis insulin tersebut.

  1. Jangan terlalu lama duduk saat perjalanan jauh

Perjalanan jauh baik melalui jalur darat seperti mobil dan kereta, maupun menggunakan pesawat (long flight) akan meningkatkan risiko terjadinya kaki bengkak pada penderita diabetes. Kondisi ini diakibatkan oleh pembuluh darah primer di kaki tidak bisa memompa darah kembali ke atas. Tipsnya, jika diabetesi melakukan perjalanan jauh dengan mobil maka bisa sesekali berhenti di rest area untuk turun dan berjalan-jalan sebentar atau sering menggerak-gerakan kaki ketika di mobil, jika menggunakan kereta atau pesawat bisa berdiri setiap satu jam sekali atau ke toilet.

  1. Tetap sempatkan olahraga selama travelling

Faktanya, saat travelling terjadi penurunan aktivitas olahraga sebesar 54%. Padahal olahraga juga penting untuk menjaga gula darah tetap stabil dan bonusnya badan juga akan jadi lebih bugar. WHO merekomendasikan frekuensi olahraga 5 (lima) kali per minggu dengan durasi minimal 30 menit.

  1. Kontrol setelah travelling

Setelah melakukan perjalanan panjang, diabetesi baiknya kembali ke dokter untuk kontrol gula darah selambat-lambatnya 7-10 hari setelah pulang berlibur. Hal ini dikarenakan, selama perjalanan tentu aktivitas berubah, pola makan, dan waktu makan juga akan berubah atau bahkan bertambah, sehingga ada risiko gula darah akan bertambah dengan cepat.

Ditinjau Oleh

dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD, Dip.TH, MM, MARS

Last Update : 22 Juli 2022

Ditinjau Oleh

dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD, Dip.TH, MM, MARS

Last Update : 22 Juli 2022

Dokter Terkait

dr. Saiful Anam, Sp.PD, M.Sc, FINASIM

Penyakit Dalam

hospital EKA Hospital Pekanbaru

dr. Gladys Sudiyanto, Sp.PD

Penyakit Dalam

hospital Eka Hospital Permata Hijau

dr. Gerald Toreh, Sp.PD, FINASIM

Penyakit Dalam

hospital EKA Hospital Cibubur

Informasi Terkait

Bisa Sebabkan Kematian, Ini Cara Mengatasi Lambung Luka

Cara Mengobati Luka Kaki Diabetes agar Tak Berujung Amputasi

Apakah Vaksin Korona Aman Bagi Penderita Diabetes?

close

Buat Appointment

Sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan service of excelent, kami menawarkan pilihan kemudahan dalam pembuatan Appointment sesuai dengan kenyamanan Anda.

  • Alodokter
    Buat janji melalui

    Alodokter

  • Whatsapp Eka Hospital
    Buat janji melalui

    Whatsapp Eka Hospital

logo