Apa itu MRI?
MRI adalah singkatan dari magnetic resonance imaging adalah sebuah teknik pencitraan yang menggunakan gelombang radio, magnet, dan komputer untuk mendapatkan gambar jaringan dalam tubuh seperti otot beserta organ dalam lainnya.
Berbeda dengan teknik pencitraan kebanyakan, MRI tidak menggunakan radiasi. Itu sebabnya metode ini jauh lebih aman digunakan untuk orang-orang yang membutuhkan tes pencitraan secara rutin.
Cara kerja MRI adalah sebagai berikut. Pasien akan disuruh berbaring di mesin MRI. Setelah itu tubuh akan dilewati oleh magnet berbentuk tabung untuk membentuk medan magnet sehingga bisa mendapatkan citra dari dalam tubuh. Setelah itu gelombang radio yang dipancarkan oleh mesin dikirim ke komputer. Komputer yang menangkap sinyal tersebut menerjemahkannya sebagai model 3D.
MRI bisa dilakukan dengan kontras atau tanpa kontras. Kontras merupakan cairan berwarna yang dimasukkan ke dalam tubuh lewat metode infus sebelum tes MRI dilakukan. Tujuannya untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas lagi. Cairan ini tidak berbahaya untuk tubuh.
Jenis MRI
Saat ini ada dua jenis MRI yang digunakan berdasarkan bentuk mesinya, yaitu MRI terbuka dan MRI tertutup.
1. MRI terbuka
Pada mesin MRI terbuka, magnet terletak di bawah dan di atas tempat tidur. Sesuai namanya, mesin ini terbuka pada kedua sisi sampingnya. Hal ini memudahkan tes pencitraan bagi pasien yang bertubuh lebar atau yang memiliki ketakutan dengan ruang sempit (klaustrofobia).
2. MRI tertutup
Mesin MRI ini merupakan desain tradisional. Di mana pada bagian atas tempat tidur mesin terdapat semacam tabung yang berisik magnet. Saat proses pencitraan berlangsung pasien akan berada di dalam tabung tersebut.
Gambar yang dihasilkan MRI tertutup dianggap lebih jelas dan detail.
Fungsi MRI
Hasil MRI dapat membantu dokter melihat bagian dalam tubuh secara lebih jelas dan detail. Terlebih pada bagian area yang bermasalah.
Karena hasil gambar berupa 3 dimensi, dokter dapat melihat area tubuh yang sedang dipantau dari berbagai sisi. Lewat tes ini, dokter dapat menemukan kejanggalan pada jaringan atau memantau perkembangan pada area yang sedang diobati. Hasil MRI juga dapat membantu dokter memberikan penanganan yang tepat. Misalnya menghindarkan tindakan operasi yang sebenarnya tidak perlu. Atau sebaliknya, memantapkan keputusan tim medis untuk mengambil langkah tindakan operasi.
Oleh karena itu pada dasarnya, fungsi MRI adalah membantu dokter untuk melakukan diagnosis secara akurat dan memonitor kondisi kesehatan pasien.
Kapan MRI dilakukan?
MRI dilakukan pada saat dokter ingin mendapatkan gambaran detail seputar jaringan lunak dan organ dalam tubuh. Itu sebabnya MRI tidak dilakukan pada kondisi seperti patah tulang.
MRI dapat mendeteksi bermacam masalah kesehatan, contohnya:
- Mendeteksi tumor dan kanker di seluruh tubuh, termasuk kanker payudara
- Mengidentifikasi masalah lain dengan organ (otak, jantung, paru-paru, organ pencernaan)
- memvisualisasikan cedera jaringan lunak (ligamen, tendon, otot)
- Menemukan penyakit dan cedera sendi
- Struktur anatomi jantung
- Sumbatan atau masalah lainnya
- Aliran darah melalui arteri dan pembuluh darah
- Penyakit jantung bawaan
- Kerusakan akibat serangan jantung
- Fungsi jantung
- Infeksi, tumor, dan peradangan
- Aneurisma otak
- Cedera otak
- Masalah mata atau telinga
- Penyakit hati
- Saraf kejepit
- Sklerosis multipel (MS)
- Stroke
- Tumor otak atau tulang belakang
Kelebihan MRI
Metode ini sering menjadi pilihan dokter karena memiliki beberapa kelebihan seperti:
- Relatif aman karena tidak menggunakan radiasi
- Gambar yang jelas dan 3D sehingga bisa dilihat dari berbagai arah
- Sangat membantu saat mendiagnosis kanker
- Non invasif
- Dapat mendapatkan gambar dari kepala hingga kaki
Risiko MRI
Meski terbilang aman, ada beberapa faktor risiko yang perlu dipertimbangkan seperti
- Risiko terjadinya alergi saat menggunakan zat kontras MRI
- Jika Anda memiliki fobia pada ruangan sempit, kecemasan Anda bisa meningkat saat melakukan MRI.
Demikianlah fungsi dan penjelasan dari MRI. Tes MRI akan dilakukan jika dokter membutuhkan gambar yang lebih detail untuk membantu menentukan diagnosis dan rencana penanganan pasien
Tes MRI biasanya dapat dilakukan di rumah sakit besar seperti Eka Hospital.
Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait masalah jantung, di Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan Appointment Center Eka Hospital di 1-500-129 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital.
Eka Hospital App juga telah hadir untuk memudahkan proses pengobatan Anda, dapatkan sekarang disini.