close

Layanan Lainnya

  • logo
    Cari
    Dokter
  • logo
    Layanan Emergency
  • logo
    Layanan Telepon
  • logo
    Paket Kesehatan
  • logo
    Informasi Rumah Sakit
  • logo
    Pusat Unggulan
  • logo
    Whatsapp Eka Hospital
Better Health

Pengobatan Kemoterapi Kanker: Manfaat, Prosedur Hingga Efek Sampingnya

Kemoterapi adalah pengobatan kanker menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Ada banyak jenis obat kemoterapi tetapi semuanya bekerja dengan cara yang sama yakni menghentikan reproduksi sel kanker yang mencegahnya tumbuh dan menyebar di dalam tubuh.

Appointment Center Eka Hospital

Obat kemoterapi kanker secara umum terdiri dari lima kelompok utama, antara lain:

  • Inhibitor topoisomerase yang bekerja untuk melemahkan struktur sel kanker sehingga tak bisa membelah.
  • Antimetabolit seperti antagonis purin dan folat yang bisa meniru komponen sel kanker, obat ini bekerja di fase tertentu dari siklus hidup sel kanker sehingga mengganggu kemampuan sel kanker membelah.
  • Agen alkilasi seperti chlorambucil atau busulfan yang efektif digunakan ketika sel kanker dalam fase istirahat atau tidak aktif membelah.
  • Antibiotik-antitumor seperti doxorubicin atau mitoxantrone bisa bekerja di berbagai fase siklus hidup sel kanker.
  • Plant alkaloid yang merupakan jenis obat kemoterapi dari tumbuhan dan bekerja saat sel kanker membelah.

Obat kemoterapi bisa tak hanya satu jenis artinya mengkombinasikan beberapa obat tergantung jenis kanker dan tingkat keparahannya. 

Manfaat kemoterapi kanker

kemoterapi kanker

Kemoterapi digunakan jika kanker sudah menyebar dan menimbulkan gejala signifikan pada tubuh. Kemoterapi kanker memiliki manfaat untuk:

  • Menyembuhkan kanker sepenuhnya (kemoterapi kuratif)
  • Membantu perawatan lain lebih efektif, misalnya dapat dikombinasikan dengan radioterapi (kemoradiasi) atau digunakan sebelum operasi (kemoterapi neo-adjuvant)
  • Mengurangi risiko kanker kembali setelah radioterapi atau operasi (kemoterapi adjuvant)
  • Meredakan gejala jika penyembuhan tidak memungkinkan (kemoterapi paliatif)

Efek samping kemoterapi

Kemoterapi memang dinilai efektif untuk mengobati banyak jenis kanker, hanya saja ada efek samping yang muncul setelahnya. Penyebabnya karena jenis obat kemoterapi tidak hanya mematikan sel kanker tetapi merusak sel-sel sehat dalam tubuh, seperti sel darah, sel kulit, dan sel di perut.

BACA JUGA : Ini Peran Dokter Spesialis Kanker dan Penyakit yang Ditanganinya

Berikut ini efek samping yang tidak menyenangkan yang akan muncul setelah kemoterapi, seperti:

  • Merasa dan sakit
  • Rambut rontok
  • Risiko terkena infeksi meningkat
  • Mulut yang sakit
  • Mual dan muntah
  • Kulit kering, sakit atau gatal
  • Diare atau sembelit
  • Sering merasa lelah
  • Kehilangan selera makan
  • Demam
  • Mudah memar
  • Gangguan kesuburan (infertilitas)
  • Anemia
  • Gangguan pendengaran

Banyak dari efek samping ini dapat diobati atau dicegah. Efek samping itu akan hilang setelah pengobatan dihentikan.

Prosedur kemoterapi kanker

Kemoterapi kanker bisa dilakukan dengan beberapa prosedur seperti di bawah ini:

1. Intravena

Proses kemoterapi intravena dengan menyalurkan sekantung cairan obat kemoterapi ke dalam pembuluh darah mirip proses infus. Selain cara itu, bisa juga dengan menggunakan alat lain seperti:

  • Chemoport atau port kemoterapi yang akan memudahkan pengambilan darah dan memasukkan obat kemoterapi ke dalam aliran darah Anda melalui pembuluh darah.
  • Kanula berupa tabung tipis dan pendek yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah di lengan atau punggung tangan.
  • Port implan (portacath) yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah dengan lubang di bawah kulit dada atau lengan.
  • Kateter vena sentral perifer (PICC) yang dimasukkan ke pembuluh darah di lengan dan disambungkan ke pembuluh darah di dada.

Jika alat-alat kemoterapi itu sudah terpasang, obat kemoterapi bisa dimasukkan melalui suntikan, infus atau pompa.

2. Suntikan

Bisa juga obat kemoterapi disuntikan langsung ke otot atau bawah kulit pada lengan, kaki dan perut.

3. Langsung ke bagian tubuh

Obat kemoterapi bisa diberikan langsung ke bagian tertentu seperti perut, rongga dada, sistem saraf pusat, atau kantung kemih. Metodenya sama dengan intravena.

4. Tablet obat

Obat kemoterapi juga ada yang berbentuk tablet, pil, kapsul untuk diminum.

5. Krim

Pada kasus kanker kulit, ada juga obat kemoterapi berbentuk krim yang bisa dioleskan di area kulit yang terkena.

6. Intraarterial

Kemoterapi satu ini langsung to the point karena obat langsung diberikan ke sel kanker atau bagian tubuh yang terdapat sel-sel kanker. Caranya dengan mengalirkan obat ke arteri terdekat dengan kanker. Kemoterapi ini dinilai lebih efektif karena tidak melewati jantung dan paru-paru seperti kemoterapi biasa.

Kondisi pascakemoterapi

Setelah melakukan kemoterapi, kondisi Anda perlu diperhatikan dengan dilihat respons tubuh terhadap kemoterapi. Berikut ini hasil yang didapatkan dari kemoterapi:

  • Semua kanker atau tumor hilang (respons lengkap)
  • Sel kanker menyusut jumlahnya namun masih ada (respons parsial)
  • Jumlah sel kanker tidak berubah, artinya kanker tidak tumbuh atau berkurang (kanker stabil)
  • Sel kanker justru semakin bertambah dibanding sebelum kemoterapi (kanker berkembang)

Apakah kemoterapi itu sakit?

Kemoterapi terkadang menjadi ketakutan tersendiri karena membayangkan rasa sakit yang mungkin ditimbulkan. Namun kemoterapi tidak memberikan rasa sakit jika dilakukan secara berhati-hati dengan cara yang benar.

Pengobatan kemoterapi bisa menimbulkan rasa sakit atau tidak juga tergantung dengan proses pemberian obat kemoterapi pada Anda. Misalnya, saat obat diberikan lewat suntikan akan menyebabkan rasa nyeri seperti tersengat ketika jarum disuntikkan ke kulit. Sedangkan obat kemoterapi saat operasi akan diberikan anestesi. Biasanya dokter akan memberikan obat pereda nyeri jika muncul rasa tidak nyaman.

Salah satu rumah sakit di Indonesia yang memiliki pusat kemoterapi dan kanker terpadu adalah Eka Hospital. Ini menjadi program unggulan rumah sakit ini yang didukung dengan tim dokter onkologi yang lengkap dari berbagai subspesialis di bidang onkologi seperti dokter bedah onkologi, onkologi medis, onkologi anak, onkologi kandungan hingga onkologi urologi siap membantu pasien dalam memberikan pilihan terapi terbaiknya. 

ETWCC: Eka Hospital Cancer Center

Pusat kanker Eka Hospital yang dipimpin DR. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B (K) Onk., M.Epid., MARS melakukan penanganan kanker wanita secara multidisiplin. Dalam penyembuhan kanker, Eka Hospital dilengkapi dengan teknologi baru seperti IORT atau Intra Operative Radiation Therapy. Dengan ini pasien mendapatkan terapi radiasi sesaat setelah pengangkatan sel kanker. Ini bertujuan untuk mencegah kemungkinan metastasis atau penyebaran sel kanker ke tempat lain.

Selain teknologi radioterapi terbaru seperti IORT yang sebelumnya belum ada di Indonesia, Pusat Kanker Eka Hospital akan menggunakan alat penunjang lain seperti PET-SCAN.

Menariknya dengan alat dan teknologi yang canggih, Eka Hospital tetap menawarkan terapi dengan harga terjangkau. Bahkan ada keringanan biaya sebesar 5% untuk kemoterapi serta potongan hingga 50% untuk pemeriksaan kanker deteksi dini.

Program lain yang dihadirkan Pusat Kanker Eka Hospital adalah menjadikan pusat kanker ini sebagai rumah kedua bagi setiap pasien kanker dengan adanya ruang interaksi komunitas. Di sana mereka bisa saling bertemu dengan para survivor kanker untuk berbagi pengalaman dan pendampingan saat menjalani terapi pengobatan kanker di Eka Hospital.

Pusat kanker fokus di dua lokasi rumah sakit ini yakni Eka Hospital Cibubur dan Eka Hospital BSD.

Sementara itu, multidisiplin yang tergabung dalam ETWCC Cancer Center adalah Bedah Onkologi, Konsultan Onkologi Anak, Hematologi Onkologi Medik dan Onkologi Kandungan dan Kewanitaan.

Berikut ini daftar dokter spesialis yang terdapat di ETWCC:

1. Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B (K) Onk., M.Epid., MARS
Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B (K) Onk., M.Epid., MARS adalah Dokter Spesialis Bedah Onkologi atau Kanker di Eka Hospital. Beliau adalah Chairman Cancer Center Eka Hospital. Riwayat pendidikannya, beliau menempuh pendidikan Kedokteran Umum, Spesialis Bedah Umum serta Sub Spesialis Bedah Onkologi di Universitas Indonesia. Beliau juga tergabung sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

2. dr. Alwin Permana Sp.B (K) Onk
dr. Alwin Permana Sp.B (K) Onk adalah Dokter Spesialis Bedah Onkologi Kanker dan Tumor di Eka Hospital Cibubur. Beliau salah satu yang ahli dalam menangani penyakit kanker payudara. Beliau berkompetensi melakukan operasi jaringan tumor dan kanker serta ablasi tiroid. Dalam pengobatannya beliau menggunakan teknologi dan peralatan kedokteran canggih. 

dr. Alwin Permana Sp.B (K) Onk mendapatkan pendidikan sebagai Dokter Spesialis Bedah Onkologi kanker dan tumor di Universitas Padjadjaran (UNPAD). Selain itu beliau juga aktif mengikuti training dan pertemuan ilmiah untuk memperkaya ilmunya sebagai onkolog.

3. Dr. Febriyanto Kurniawan, Sp.B (K) Onk

Dr. Febriyanto Kurniawan, Sp.B (K) Onk adalah Dokter Spesialis Bedah Kanker. Beliau sangat handal dalam menyelesaiakan berbagai masalah kanker dan tumor. Beliau telah mengenyam pendidikan di Universitas Palembang sebagai Kedokteran Umum dan Spesialisasi Bedah. Kemudian melanjutkan pemintannya ke Bedah Kanker di Universitas Indonesia.

4. DR.Dr. Andhika Rachman, Sp.PD, KHOM, FINASIM 
Dr.dr. Andhika Rachman, Sp.PD, KHOM, FINASIM merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi-Onkologi Medik di Eka Hospital Cibubur. Beliau mendalami tentang penyakit kanker pada darah.

Dr.dr. Andhika Rachman, Sp.PD, KHOM, FINASIM mendapatkan gelar Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik di Universitas Indonesia. Beliau juga aktif mengikuti pelatihan dan organisasi. Beragam penghargaan juga sudah diterima Dr. Andhika Rachman. 

5. dr. Hikari Ambara Sjakti, Sp.A (K) Onk
dr. Hikari Ambara Sjakti, Sp.A (K) Onk adalah Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi - Onkologi di Eka Hospital Cibubur. Beliau dikenal sebagai dokter konsultan onkologi anak dan salah satu keahliannya adalah menangani kasus kanker yang paling banyak pada anak adalah leukemia limfoblastik akut. Dalam tindakan medis yang dilakuan, beliau terbiasa melakukan biopsi dan kemoterapi.

dr. Hikari Ambara Sjakti, Sp.A (K) Onk merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Beliau juga termasuk anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

6. dr. Muhammad Yusuf Sp.OG (K) Onk
dr. Muhammad Yusuf Sp.OG (K) Onk adalah Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan serta Konsultan Onkologi. Sebagai dokter spesialis kanker kandungan, beliau berpengalaman dalam menangani tumor dan kista rahim. Beliau juga berpengalaman menangani kasus kanker serviks dan pencegahannya. Dalam tindakan media, beliau melakukan operasi miom, kista, polip dan jaringan kanker kandungan dengan teknik minim sayatan.

dr. Muhammad Yusuf, Sp.OG (K) Onk menempuh pendidikan spesialis kandungan dan kebidanan hingga subspesialis bedah di Universitas Indonesia. Selain itu beliau juga aktif mengikuti beragam fellowship dan pelatihan.

Eka Hospital Immunocompromised Isolation Room (ICIR) dan Proton

Eka Hospital hadirkan Immunocompromised Isolation Room (ICIR) untuk memastikan keamanan pasien kanker darah (leukimia) yang sedang dalam kemoterapi untuk pengobatan agresif. ICIR merupakan ruangan isolasi steril bertekanan positif yang dirancang khusus untuk proses pengobatan kemoterapi pada pasien kanker darah, sehingga menghindari risiko infeksi dari virus, bakteri dan jamur.

Penggunaan ruangan ICIR dapat membantu pasien terhindar dari risiko terkena infeksi penyakit lain disaat tubuh sedang rentan setelah proses kemoterapi.

Chief Operating Officer (COO) Eka Hospital Group drg. Rina Setiawati menjelaskan bahwa ruangan ICIR ini menjadi salah satu layanan yang dibutuhkan ketika seseorang sedang mengalami pengobatan kanker darah.

Eka Hospital menyediakan pelayanan terpadu dengan sarana dan prasarana yang canggih serta tim dokter yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu dan tergabung dalam Multi Disciplinary Team (MDT) yang solid dengan SDM yang profesional.

Pasien kanker darah dengan kemoterapi agresif dirawat di ruang perawatan ICIR ini guna menghindari risiko terjadinya infeksi virus, bakteri dan jamur karena kemoterapi agresif dapat menurunkan sistem imunitas tubuh. 

Sebagai ruangan isolasi bagi pasien kanker darah dan untuk transplantasi, ICIR dilengkapi penyaringan udara bertekanan positif dengan menggunakan HEPA Filter, sehingga menghasilkan kualitas udara dan ruangan dengan partikel kuman patogen yang rendah sesuai standar baku dari Kementrian Kesehatan.

Selain itu, ruangan ini juga dilengkapi dengan sistem tata udara yang dapat menjamin sterilitas ruangan dengan mekanisme proses pemanasan (Heating), ventilasi (Ventilation), dan penyejuk udara (Air Conditioning) atau yang biasa disebut dengan HVAC.

Selama perawatan intensif di dalam ICIR, pasien akan mendapatkan pemantauan ketat. Pasien akan menjalani persiapan perawatan, meliputi pemeriksaan penunjang dan konsultasi dokter spesialis terkait untuk memastikan tidak adanya infeksi.

Pemeriksaan darah, pemberian obat dan cairan intravena, kebersihan tubuh, latihan dan peregangan tubuh rutin dilakukan selama perawatan, serta akan dilakukan transfusi darah bila diperlukan.

Selain itu, sebagai wujud meningkatkan layanannya terutama bagi pasien kanker, kedepannya Eka Hospital akan menghadirkan terapi proton, yakni terapi radiasi eksternal menggunakan proton berenergi tinggi untuk mengecilkan tumor dan membunuh sel kanker.

Terapi proton merupakan penanganan pasien kanker dalam mengurangi efek samping yang umumnya dialami pada radioterapi konvensional. Sistem ini bekerja dengan cara menembakkan sinar proton tepat di lokasi tumor, di mana partikel ini melepaskan energinya tanpa mengenai anggota tubuh lainnya.

Dibandingkan dengan metode-metode pengobatan lain, seperti kemoterapi atau bahkan operasi pengangkatan kanker, terapi proton jauh lebih aman dan memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien selama terapi radiasi dijalankan.


Eka Hospital bisa dikunjungi di beberapa daerah seperti BSD City, Cibubur, Bekasi dan Pekanbaru.

Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait masalah kesehatan di Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan Appointment Center Eka Hospital di 1-500-129 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital

  • Chemotherapy https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/chemotherapy/about/pac-20385033
    Diakses pada 9 Juni 2022
  • Chemotherapy https://www.nhs.uk/conditions/chemotherapy/
    Diakses pada 9 Juni 2022
  • Chemotherapy: How It Works and How You'll Feel https://www.webmd.com/cancer/chemotherapy-what-to-expect#
    Diakses pada 9 Juni 2022
  • Chemotherapy https://www.healthline.com/health/chemotherapy#procedure
    Diakses pada 9 Juni 2022

Dokter Terkait

dr. Budi Harapan Siregar, Sp.B (K)Onk

Bedah Onkologi

hospital EKA Hospital Bekasi

Informasi Terkait

Ini Peran Dokter Spesialis Kanker dan Penyakit yang Ditanganinya

Mengenal Kanker Kolon yang Dapat Menyerang Siapa Saja

Operasi Tumor: Prosedur hingga Dampak Setelahnya

close

Buat Appointment

Sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan service of excelent, kami menawarkan pilihan kemudahan dalam pembuatan Appointment sesuai dengan kenyamanan Anda.

  • Alodokter
    Buat janji melalui

    Alodokter

  • Whatsapp Eka Hospital
    Buat janji melalui

    Whatsapp Eka Hospital

logo