close

Layanan Lainnya

  • logo
    Cari
    Dokter
  • logo
    Layanan Emergency
  • logo
    Layanan Telepon
  • logo
    Paket Kesehatan
  • logo
    Informasi Rumah Sakit
  • logo
    Pusat Unggulan
  • logo
    Whatsapp Eka Hospital
Better Health

Pentingnya Melakukan Deteksi Dini Pendengaran Bagi Sang Buah Hati

Pendengaran normal adalah modal penting bagi setiap manusia termasuk bayi atau anak agar dapat berbicara dan berkomunikasi dengan lingkungannya. Untuk mengetahui gangguan pendengaran secara dini pada bayi dan anak-anak maka dilakukan skrining pendengaran, yang diprioritaskan untuk bayi dan anak yang berisiko mengalami gangguan pendengaran. Untuk itu Joint Committee on Infant Hearing (2000) kemudian membuat program Universal Newborn Hearing Screening yang bertujuan mendeteksi dini gangguan pendengaran pada semua bayi baru lahir.

Terdapat berbagai faktor risiko terjadinya ketulian, diantaranya adalah:

  • kondisi atau penyakit yang memerlukan perawatan di Neonatus Intensive Care Unit (NICU) selama 48 jam atau lebih setelah kelahiran
  • keadaan yang berhubungan dengan sindroma tertentu yang menyebabkan tuli sensorineural atau konduktif
  • riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran sensorineural yang menetap sejak lahir
  • lahir belum cukup bulan (prematur)
  • berat badan lahir rendah (<1500 gram)
  • APGAR skor 0-3 dan 4-10
  • hiperbilirubin
  • riwayat infeksi TORCH saat masa kehamilan
  • kelainan tulang wajah/ tengkorak.

Bayi dengan salah satu faktor risiko tersebut mempunyai kemungkinan mengalami ketulian 10,2 kali lebih besar dibandingkan dengan bayi yang tidak memilikinya, Bila terdapat 3 buah faktor risiko, kecenderungan menderita ketulian diperkirakan sampai 63 kali. Sedangkan bayi baru lahir yang dirawat di ruang intensif (NICU) berisiko mengalami ketulian 10 kali lipat bayi normal.

Salah satu metode pemeriksaan untuk mendeteksi dini gangguan pendengaran adalah emisi otoakustik (OAE= Otoacoustic Emission). OAE merupakan respons rumah siput (koklea) di telinga yang dihasilkan oleh sel-sel rambut luar dan dipancarkan dalam bentuk energi akustik. Teknologi ini memungkinkan deteksi dini ketulian sejak bayi usia minimal 2 hari.

Pemeriksaan lainnya adalah Brain Evoked Response Auditory (BERA) atau dikenal sebagai Auditory Brainstem Response (ABR), yang merupakan pemeriksaan untuk menilai fungsi pendengaran dan fungsi saraf VIII (N. auditorius). Pemeriksaan ini merekam potensial listrik yang dikeluarkan sel koklea selama menempuh perjalanan mulai dari telinga dalam hingga ke inti-inti tertentu di bidang otak.

BERA umumnya dilakukan pada bayi dengan faktor risiko tersebut di atas, anak yang terlambat bicara (delayed speech), anak dengan gangguan sifat dan tingkah laku (autisme), dan bayi/ anak dengan cacat ganda (sindroma). BERA juga dilakukan untuk membantu memperkirakan jenis ketulian, menentukan prediksi ambang dengar dan membantu menentukan letak lesi di sepanjang serabut pendengaran sampai batang otak.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya ketulian, maka bayi kemudian menjalani habilitasi. Habilitasi memberikan fungsi pendengaran yang seharusnya dimiliki bayi/ anak yang sebelumnya belum pernah memiliki kemampuan/ pengalaman mendengar. Program habilitasi terdiri dari amplifikasi (memperkeras input suara), latihan mendengar dan latihan wicara.

Joint Committee on Infant Hearing (tahun 2000) melalui program Newborn Hearing Screening (NHS) telah menetapkan OAE dan BERA sebagai pemeriksaan wajib untuk skrining pendengaran pada bayi. Demi mendukung program tersebut, Eka Hospital menjadikan kedua pemeriksaan tersebut sebagai bagian dari layanan yang diberikan bagi setiap bayi yang baru lahir di rumah sakit berstandar internasional ini.

Konsultasikan kepada dokter spesialis THT terlebih dahulu untuk deteksi dini pendengaran.

Dokter Terkait

dr. Lies Dewi N, Sp.A(K)Neuropediatri

Anak

hospital EKA Hospital Cibubur

dr. Nolitriani, Sp.A, CIMI

Anak

hospital EKA Hospital Pekanbaru

dr. Siti Rafika, Sp.OG

Kandungan & Kebidanan

hospital EKA Hospital Cibubur

Informasi Terkait

dr. Amru Sofian, Sp.OG (K) Onk, MWALS

Dr. Renny Lestari Avriyani, Sp.OG

Mengenal Infertilitas dan Faktor Penyebabnya

close

Buat Appointment

Sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan service of excelent, kami menawarkan pilihan kemudahan dalam pembuatan Appointment sesuai dengan kenyamanan Anda.

  • Alodokter
    Buat janji melalui

    Alodokter

  • Whatsapp Eka Hospital
    Buat janji melalui

    Whatsapp Eka Hospital

logo