Home>Better Health>Kehamilan>

Diabetes Gestasional Ibu Hamil: Apa Dampaknya bagi Janin?

Better Health

Diabetes Gestasional Ibu Hamil: Apa Dampaknya bagi Janin?

Dr. Alfin Ludica, Sp.OG

Oleh: Dr. Alfin Ludica, Sp.OG (Dokter Spesialis Kandungan dan Kandungan RSIA Family)

Di masa kehamilan, penting bagi seorang Ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi dirinya dan janin dalam kandungannya, akan tetapi terkadang makanan yang menggiurkan ternyata sarat dengan rasa asin, manis, pedas atau asam yang berlebih. Maka dari itu, menjaga kesehatan tubuh selama masa kehamilan dapat menjadi sebuah rintangan yang besar untuk beberapa wanita.

Memiliki riwayat masalah kesehatan seperti hipertensi atau diabetes sebelum proses kehamilan menjadi salah satu perhatian bagi dokter spesialis kandungan dalam melakukan evaluasi kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya. 

Salah satunya penyakit yang menjadi kekhawatiran adalah Diabetes gestasional yang merupakan salah satu komplikasi yang bisa saja terjadi pada saat proses kehamilan. Kondisi ini biasanya baru terdeteksi ketika sedang melakukan pemeriksaan rutin saat kehamilan karena kondisinya jarang menunjukan gejala. Namun apakah kondisi ini berbahaya dan apa dampaknya bagi ibu dan janin?

Apakah Yang Dimaksud Dengan Diabetes Gestasional?

Diabetes gestasional adalah diabetes yang dideteksi pada ibu hamil meski sebelumnya mereka tidak memiliki riwayat diabetes. Kondisi ini biasanya dapat terjadi pada umur kehamilan kapanpun, namun seringkali terjadi pada trimester kedua dan ketiga.

Kondisi ini terjadi ketika tubuh ibu mengalami resistensi insulin, atau tidak dapat memproduksi jumlah insulin yang diperlukan, yaitu hormon yang membantu mengontrol kadar gula darah untuk memenuhi kebutuhan ekstra selama masa kehamilan.

Diabetes gestasional dapat menyebabkan masalah bagi ibu dan bayi di dalam kandungan selama kehamilan dan setelah melahirkan. Namun jangan khawatir karena risikonya bisa dikurangi jika kondisinya terdeteksi sejak dini dan dikelola dengan baik.

Apa Penyebab Diabetes Gestasional?

Diabetes gestasional terjadi pada saat masa kehamilan karena saat hamil, tubuh ibu akan membuat lebih banyak hormon dan mengalami perubahan lain, seperti penambahan berat badan. Perubahan ini menyebabkan sel-sel tubuh ibu menggunakan insulin dengan kurang efektif, dan pada akhirnya menyebabkan resistensi insulin.

Semua ibu hamil/ bumil memiliki beberapa resistensi insulin terutama selama trimester ketiga akibat dari pengaruh hormon selama kehamilan. Namun, beberapa wanita mengalami resistensi insulin bahkan sebelum mereka hamil, sehingga mereka harus memulai kehamilan dengan kebutuhan insulin yang meningkat dan lebih berisiko untuk menderita diabetes gestasional.

Namun diabetes gestasional biasanya akan hilang setelah bumil telah melalui proses melahirkan, tapi tidak menutup kemungkinan juga jika diabetes gestasional bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2, terutama jika bumil sudah pernah mengalami diabetes gestasional juga sebelumnya.

Gejala Diabetes Gestasional

Sayangnya, diabetes gestasional tidak memiliki gejala yang spesifik untuk bisa diwaspadai, karena pada umumnya tidak menunjukan gejala. Diabetes gestasional biasanya baru terdeteksi pada saat pemeriksaan rutin dengan dokter kandungan.

Namun meski begitu ada beberapa gejala yang mungkin dirasakan pada bumil penderita diabetes gestasional, seperti:

  • Perubahan kebiasaan dalam berkemih.
  • Mual.
  • Sering merasa haus.
  • Kelelahan.

Apakah Diabetes Gestasional Berbahaya?

Diabetes gestasional merupakan kondisi yang dapat terjadi oleh siapapun, kondisi ini terkadang tidak menyebabkan gejala namun bisa mempunyai dampak besar untuk bumil dan bayi dalam kandungan. Diabetes gestasional dapat menyebabkan masalah bagi bumil dan bayi baik selama masa kehamilan dan setelah melahirkan. Namun risikonya bisa diminimalisir jika kondisinya terdeteksi sejak dini dan dikelola dengan baik.

Apa Yang Terjadi Jika Ibu Hamil Mengalami Diabetes Gestasional?

Bumil yang mengalami diabetes gestasional sebaiknya segera ditangani dengan baik karena diabetes gestasional dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi berbahaya baik pada ibu dan bayi di dalam kandungan. 

Salah satu komplikasi yang dapat terjadi yaitu macrosomia, atau kelahiran bayi dengan berat di atas normal (di atas 4 kg). Kombinasi kadar glukosa darah ibu yang tinggi dan kadar insulin yang tinggi pada janin mengakibatkan timbunan lemak yang tinggi hingga menyebabkan janin tumbuh terlalu besar. Kondisi ini akan sangat berbahaya untuk ibu dan juga bayi karena ukuran bayi yang besar dapat meningkatkan risiko untuk mengalami kelahiran prematur.

Diabetes gestasional juga dapat meningkatkan risiko bayi mengalami hipoglikemia, yaitu dimana kadar gula darah mereka rendah setelah lahir. Ini disebabkan karena saat hamil, bumil memiliki kadar gula yang tinggi sehingga akan memiliki kadar insulin yang tinggi juga.

Hal ini akan diturunkan ke bayi saat mereka dilahirkan, namun karena sudah terpisah dari rahim ibu, bayi tetap memiliki kadar insulin yang tinggi tetapi tidak lagi memiliki kadar gula yang tinggi dari ibunya, sehingga kadar gula darah bayi yang baru lahir menjadi sangat rendah.

Selain itu adapun beberapa komplikasi lainnya yang juga bisa terjadi, seperti:

  • Tekanan darah tinggi.
  • Cedera pada saat melahirkan.
  • Diabetes tipe 2.
  • Masalah pernapasan pada bayi saat dilahirkan.
  • Kelahiran dengan operasi caesar.
  • Lahir mati (stillbirth).

Diagnosis Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional bisa terdeteksi sejak dini dengan melakukan cek kesehatan rutin selama masa kehamilan. Dokter dapat dengan cepat mendeteksi kenaikan kadar gula darah jika bumil melakukan pemeriksaan secara rutin. Jika Anda termasuk berisiko untuk terkena diabetes gestasional, kemungkinan besar Anda akan menjalani tes skrining selama trimester kedua atau lebih dini.

Tingkat gula darah di bawah 140 mg/dL (7,8 mmol/L) biasanya dianggap dalam kisaran standar pada tes pemeriksaan kadar glukosa, namun setiap klinik atau laboratorium mungkin akan memiliki standar yang berbeda. Jika kadar gula darah Anda lebih tinggi dari normal, Anda memerlukan tes lainnya untuk menentukan apakah Anda menderita diabetes gestasional.

Pengobatan Diabetes Gestasional

Pengobatan diabetes gestasional dapat dilakukan melalui perubahan gaya hidup, memantau kadar gula darah, serta mengonsumi obat-obatan tertentu jika diperlukan. Pemantauan kadar gula darah juga sebaiknya dilakukan dengan rutin untuk mengantisipasi apabila kadar gula darah tiba-tiba melonjak. Kadar gula dapat dipantau secara mandiri menggunakan glukometer atau dengan melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter.

Selain itu perubahan gaya hidup yang dimaksud bisa terdiri dari pola makan sehat dan melakukan aktivitas fisik

  • Pola makan sehat berfokus pada konsumsi makanan dan minuman kaya nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan protein tanpa lemak, dan membatasi karbohidrat olahan, termasuk makanan manis, dengan begitu kadar gula darah dalam kehamilan tetap terjadi selagi kebutuhan nutrisi baik untuk ibu dan anak juga tetap terpenuhi.
  • Aktivitas fisik atau olahraga yang rutin dapat membantu mengendalikan kadar gula darah di dalam tubuh. Dengan berolahraga teratur, Anda juga telah membantu meringankan beberapa risiko yang bisa dihasilkan dari kehamilan seperti sakit punggung, kram otot, bengkak, sembelit, dan sulit tidur.

Penggunaan obat-obatan hanya akan dilakukan jika kadar gula tidak dapat dikendalikan hanya melalui perubahan gaya hidup. Sehingga penting bagi bumil untuk selalu memperhatikan nutrisi dan kesehatan dirinya serta janin yang dikandungnya dengan rutin kontrol ke dokter spesialis kandungan. Pengobatan dengan tindakan yang cepat dan efektif akan mengurangi risiko di kemudian hari bagi bumil dan bayinya.


Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait masalah kesehatan di Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan Appointment Center Eka Hospital di 1-500-129 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital.

Bagikan

EKA HOSPITAL

APPOINTMENT CENTER

menu1-500-129

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22.00 WIB

Layanan Booking Mandiri 24 jam via Website

Copyright © 2025 Eka Hospital - All Rights Reserved