Penyakit diabetes masih berada di urutan tiga besar penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia setelah penyakit kardiovaskular seperti stroke dan serangan jantung.
Berdasarkan laporan terakhir dari International Diabetes Federation, jumlah pengidap diabetes di Indonesia mencapai 41.817 orang pada 2022 dan diprediksi bisa naik hingga 28,6 juta orang per tahun 2045. Hal ini menempatkan Indonesia di urutan kelima sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia dan urutan pertama di ASEAN.
Berisiko diabetes atau tidak, penting untuk Anda segera membatasi konsumsi makanan dan minuman manis serta memeriksakan kadar gula darah secara rutin lewat pemeriksaan HbA1c.
Mengetahui tingkat HbA1c Anda dan apa yang dapat Anda lakukan untuk menurunkannya akan membantu mengurangi risiko komplikasi diabetes yang parah.
Apa itu pemeriksaan HbA1c?
Diabetes mellitus adalah kondisi kronis yang ditandai oleh kadar glukosa darah tinggi dalam jangka waktu yang lama. Pemeriksaan HbA1c adalah tes darah untuk mengukur jumlah gula darah (glukosa) selama dua hingga tiga bulan terakhir.
HbA1c adalah suatu zat yang terbentuk ketika glukosa (gula) dalam tubuh dan menempel pada sel darah merah. Kemunculan HbA1c menandakan bahwa tubuh tidak dapat menggunakan gula dengan benar, sehingga lebih banyak gula yang menempel pada sel darah dan menumpuk di darah.
Sel darah merah aktif selama sekitar 2-3 bulan, itulah sebabnya pembacaan dilakukan setiap tiga bulan sekali atau paling tidak minimal 2 kali dalam 1 tahun.
Hasil pemeriksaan HbA1c pada umumnya akan ditunjukkan lewat persentase untuk mewakili tiga kondisi berikut:
- Normal: jumlah HbA1c di bawah 5,7%
- Prediabetes: jumlah HbA1c antara 5,7–6,4%
- Diabetes: jumlah HbA1c ≥ 6,5%
Apa tujuan pemeriksaan HbA1c?
Pemeriksaan HbA1c adalah salah satu tes yang paling handal dalam menegakkan diagnosis prediabetes, diabetes tipe 1, dan diabetes tipe 2.
Skor HbA1c tinggi berarti Anda memiliki terlalu banyak gula dalam darah yang dapat menempatkan Anda pada risiko tinggi terhadap komplikasi diabetes serius, seperti retinopati diabetik pada mata dan kaki diabetes (diabetic foot).
Pemeriksaan HbA1c juga penting untuk melihat efektivitas terapi dalam menurunkan kadar gula darah dan menilai kepatuhan penderita minum obat serta penerapan pola hidup sehatnya. Hal ini akan membantu dokter dalam menyesuaikan rencana pengobatan dan gaya hidup pasien untuk mencapai target gula darah yang optimal.
Dengan begitu, mengontrol kadar glukosa darah melalui pemeriksaan HbA1c dapat membantu mencegah atau memperlambat perkembangan komplikasi diabetes, seperti masalah jantung, kerusakan saraf, gagal ginjal, dan masalah mata.
Tes ini memberikan gambaran yang lebih baik tentang kontrol gula darah dalam jangka waktu yang lebih lama daripada pengukuran glukosa darah acak atau puasa.
Bagaimana cara mencegah diabetes?
Selain lewat pemeriksaan gula darah rutin, risiko diabetes mellitus dapat dicegah melalui gaya hidup sehat. Membatasi konsumsi gula yang berlebihan juga menjadi kunci penting untuk menjaga kadar gula darah dalam batas ambang normal.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda praktikkan dari sekarang untuk mulai hidup tanpa gula dan mencegah diabetes:
1. Pilih Makanan yang Sehat
Fokus pada diet yang kaya serat dari sumber-sumber seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan. Serat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
2. Batasi Konsumsi Gula Harian
Pada dasarnya konsumsi gula tidak dilarang, karena gula tetap penting untuk membantu tubuh menjalankan fungsinya. Hanya saja, jumlahnya tidak boleh berlebihan.
Anjuran konsumsi gula per hari menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 hanya 10% dari total energi (200 kkal) untuk satu orang. Ini setara dengan 4 sendok makan gula untuk satu orang per hari atau 50 gram per orang per hari.
Hindari makanan yang mengandung gula tambahan, seperti minuman bersoda, makanan olahan, dan camilan manis. Gantilah dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral, teh tanpa gula, atau buah segar.
3. Rutin Olahraga
Konsumsi gula berlebihan secara terus menerus akan menyebabkan resistensi insulin yang menyebabkan tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif. Hal ini dapat meningkatkan risiko mengalami diabetes apabila tidak diimbangi dengan aktivitas fisik.
Lakukan aktivitas fisik secara teratur, setidaknya 30 menit setiap hari. Aktivitas fisik membantu meningkatkan sensitivitas insulin, mengontrol berat badan, dan menjaga kesehatan jantung.
Pilih aktivitas yang Anda nikmati, seperti berjalan kaki, berenang, angkat beban, yoga, atau bersepeda, sehingga Anda lebih termotivasi untuk melakukannya secara konsisten.
4. Kontrol Porsi Makan dan Berat Badan
Mengontrol porsi makan membantu mencegah penumpukan berlebihan kalori dan berat badan yang berpotensi menyebabkan resistensi insulin.
Menjaga berat badan ideal juga merupakan langkah penting dalam mencegah diabetes. Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk menetapkan target berat badan yang sehat dan cara mencapainya.
5. Batasi Asupan Karbohidrat
Batasi konsumsi karbohidrat olahan dan makanan yang mengandung tepung putih atau gula tambahan.
Pilih karbohidrat kompleks daripada karbohidrat sederhana. Karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, roti gandum, dan oatmeal, dicerna lebih lambat oleh tubuh, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam.
Kombinasikan juga antara gula dari karbohidrat olahan dengan protein, lemak sehat, dan serat.
6. Perhatikan Label Makanan
Belajar membaca label makanan dengan teliti untuk mengidentifikasi kandungan gula yang tersembunyi dalam makanan dan minuman.
Waspadai istilah lain yang digunakan untuk menyamarkan gula, seperti sirup jagung tinggi fruktosa, sukrosa, atau maltosa.
7. Kelola stres
Stres kronis dapat memengaruhi kadar gula darah Anda. Temukan cara-cara untuk mengelola stres sehari-hari, seperti meditasi, yoga, atau kegiatan yang menyenangkan.
Prioritaskan tidur yang cukup, karena kurang tidur dapat meningkatkan resistensi insulin dan membuat Anda lebih rentan terhadap diabetes.
8. Rutin cek gula darah
Mencegah diabetes dan hidup sehat tanpa gula membutuhkan komitmen dan perubahan gaya hidup yang berkelanjutan. Jadi, jika Anda belum mendapatkan pemeriksaan HbA1c selama lebih dari setahun, segera buat janji di rumah sakit terpercaya.
Untuk memastikan mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik dan tes diagnosis diabetes lengkap, Anda bisa kunjungi pusat diabetes terintegrasi di Eka Hospital yang diberi nama Diabetes Connection Care (DCC).