close

Layanan Lainnya

  • logo
    Cari
    Dokter
  • logo
    Layanan Emergency
  • logo
    Layanan Telepon
  • logo
    Paket Kesehatan
  • logo
    Informasi Rumah Sakit
  • logo
    Pusat Unggulan
  • logo
    Whatsapp Eka Hospital
Better Health

Apa Yang Dimaksud Dengan Disleksia Pada Anak?

APA YANG DIMAKSUD DENGAN DISLEKSIA?

Menurut International Dyslexia Association, disleksia adalah ketidakmampuan belajar spesifik yang bersifat neurobiologis. Hal ini ditandai dengan kesulitan dalam pengenalan kata dengan akurat dan lancar, dan kemampuan ejaan yang buruk. Kesulitan ini biasanya diakibatkan oleh defisit komponen fonologis bahasa (kajian bahasa yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia), yang meskipun telah mendapatkan pelajaran di kelas, namun tidak sebanding dengan tingkat intelegensia anak (IQ anak normal atau di atas normal).

Disleksia dan disgrafia tidak dapat dipisahkan. Disgrafia dapat diartikan menulis tidak sesuai kaidah penulisan bentuk huruf, ukuran huruf yang bervariasi, sampai dengan tidak dapat membaca huruf atau tulisan tangan sendiri. Sekitar 40% kasus disleksia diantaranya disertai diskalkulia, yaitu kesulitan anak memahami konsep matematika, dimulai dengan sulit mengenal angka, sulit menamai bilangan, sulit menggunakan rumus, kesulitan dalam memahami konsep paling lebih kecil, lebih besar, tertukar dalam pemahaman lambang matematika, sulit memahami konsep uang, dan sulit memahami konsep waktu.

PADA GOLONGAN USIA BERAPAKAH DISLEKSIA BIASA DITEMUKAN?

Saat ini penegakan diagnosa disleksia menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder V  (DSM-V) yaitu saat usia sekolah (anak berusia 7 tahun), namun pada kenyataannya seringkali dijumpai anak yang terdiagnosis disleksia di atas usia 7 tahun, bahkan pada usia antara 10 hingga 11 tahun.

Perlu ditegaskan bahwa disleksia bukan disebabkan karena kebodohan, kemalasan, atau salah pengasuhan, namun bersifat diturunkan/bawaan. Kemungkinan anak memiliki risiko menyandang disleksia jika salah satu orangtua mengalami disleksia adalah 40-60%.

SEPERTI APAKAH GEJALANYA?

Tanda dan gejala disleksia adalah sebagai berikut :

Pada usia prasekolah :

  1. Gangguan berbahasa ekspresi, dimana anak terlambat untuk dapat berbicara dan berbahasa, umumnya kosakata yang diucapkan tidak tepat. Namun tidak semua anak dengan keterlambatan atau gangguan berbahasa ekspresif akan mengalami disleksia.
  2. Perbendaharaan kosakata cenderung sedikit
  3. Mengalami kesulitan dalam merangkai cerita
  4. Sulit mengingat nama (teman)
  5. Sering menggunakan istilah tidak tepat atau terbalik. Misal “Adik tidak mau berenang karena kolamnya tebal”, yang dimaksud adalah ‘dalam’.

Pada usia sekolah :

  1. Sangat sulit untuk diajarkan mengenalkan huruf, mengeja, membaca dan menulis
  2. Anak kesulitan menyalin tulisan dari papan tulis, sulit menyimak atau menyalin kembali pernyataan atau pertanyaan yang dibacakan guru
  3. Sulit dalam hal mengingat instruksi
  4. Lupa mengerjakan PR
  5. Lupa membawa barang yang ditugaskan guru
  6. Sulit mengatur waktu
  7. Sulit mengatur skala prioritas

Selain ciri di atas, ciri lainnya dari anak disleksia adalah sering terlihat grasa-grusu, terburu-buru namun tidak fokus, mudah jatuh, atau menyenggol barang di dekatnya. Disleksia sendiri sering disertai komorbid lainnya seperti ADHD (gangguan atensi dan hiperaktif), conduct disorder  (bentuk perilaku menentang).

DAPATKAH DISLEKSIA DISEMBUHKAN?

Disleksia tidak dapat disembuhkan. Sekali anak terdiagnosis disleksia, seumur hidupnya akan menyandang status tersebut. Jika disleksia dapat terdeteksi sejak dini dan orangtua dapat membimbing serta mengarahkan anak dengan metode pembelajaran yang benar, maka anak dapat meraih prestasi yang tinggi sesuai potensinya.

BAGAIMANA PENANGANAN YANG TEPAT BAGI ANAK DENGAN DISLEKSIA?

Penanganan yang tepat bagi anak dengan disleksia adalah dimulai dari orangtua atau lingkungan terdekat. Keluarga harus memberi dukungan moral bukan malah menutupi dan tidak mau mengakuinya, karena penolakan dari orangtua membuat anak semakin terpuruk. Penanganan anak dengan disleksia memerlukan kerjasama yang baik antara orangtua dan tenaga profesional, yaitu psikolog, guru, dan terapis.

Bentuk penanganan yang tepat bagi anak dengan disleksia antara lain :

  1. Pembelajaran yang bersifat remedial (pengulangan)
  2. Menggunakan teknik atau pendekatan khusus yang didukung dengan fasilitas sekolah, misal di kelas anak ditempatkan di barisan paling depan, tidak dekat jendela sehingga tidak terdistraksi oleh aktivitas di luar
  3. Guru mengkonfirmasi apakah anak mengerti dengan apa yang dimaksud
  4. Anak diberikan kesempatan waktu lebih panjang untuk mengerjakan soal
  5. Guru membacakan soal saat ujian remedial
  6. Soal ujian atau tugas dibuat dalam kertas berwarna, font besar, dan jarak antarbaris yang cukup lebar

Jangan pernah putus asa bila dikaruniai anak dengan disleksia, karena dengan bantuan tenaga profesional (guru) dan terapi yang tepat, orangtua dapat memberikan masa depan yang baik bagi putra-putri tercinta meskipun mereka menyandang disleksia.

Informasi Terkait

Noonan Syndrome Pada Anak- anak

Prof. DR. Dr. Soedjatmiko, Sp. A (K), Msi (Konsultan Tumbuh Kembang Anak)

close

Buat Appointment

Sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan service of excelent, kami menawarkan pilihan kemudahan dalam pembuatan Appointment sesuai dengan kenyamanan Anda.

  • Alodokter
    Buat janji melalui

    Alodokter

  • Whatsapp Eka Hospital
    Buat janji melalui

    Whatsapp Eka Hospital

logo