Home>Better Health>Jantung>

6 Pemeriksaan Skrining Jantung yang Mungkin Direkomendasikan Dokter

Better Health

6 Pemeriksaan Skrining Jantung yang Mungkin Direkomendasikan Dokter

Pemeriksaan Skrining Jantung

Saat Anda mengalami nyeri dada, sesak napas, atau pusing bahkan menyebabkan pingsan, dokter spesialis jantung mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan. Pemeriksaan ini dikenal dengan skrining jantung.

Ada beberapa jenis skrining jantung yang dapat direkomendasikan dokter tergantung kondisi Anda, berikut penjelasannya.

Jenis skrining jantung

Jantung merupakan organ vital bagi tubuh. Kendala pada jantung bisa berdampak pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Orang yang memiliki keluhan terkait jantung dan faktor risiko penyakit jantung dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan atau skrining jantung secara rutin untuk mengawasi kesehatan jantung.

Berikut adalah beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan:

1. Elektrokardiogram (EKG)

Elektrokardiogram (EKG) adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat sistem kelistrikan yang ada di jantung. Adanya gangguan atau gelombang yang abnormal pada hasil EKG bisa mengindikasikan kelainan pada jantung, contohnya aritmia. Aritmia merupakan kelainan dimana jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beratur.

Biasanya, pemeriksaan EKG juga bisa dibarengi dengan stress test atau treadmill test. Stress test adalah pemeriksaan EKG yang dilakukan sambil berlari di atas treadmill untuk menilai kerja jantung seseorang beserta aktivitas listriknya saat berolahraga.

2. Holter monitoring

Holter monitoring adalah EKG portabel yang akan digunakan selama 24 jam atau lebih untuk merekam aktivitas jantung selama beraktivitas sehari-hari. Pemeriksaan ini dapat membantu mencatat anomali yang mungkin saja terlewat dalam EKG biasa.

3. Ekokardiogram (USG jantung)

Ekokardiogram (echo) atau USG jantung adalah skrining yang dilakukan untuk melihat gambaran jantung saat berdetak dengan gelombang suara. Lewat pemeriksaan ini, dokter dapat mengetahui ukuran dan struktur jantung, alirah darah dalam jantung dan kondisi katup jantung.

4. CT scan dan MRI jantung

Skrining jantung dengan menggunakan CT scan bertujuan untuk melihat gambaran jantung dengan lebih detail. Lewat pemeriksaan ini, dokter bisa mengetahui kondisi pembuluh darah besar jantung dan jaringan yang mengelilinginya.

MRI jantung bertujuan untuk melihat struktur dan fungsi otot jantung, mencari penyebab gagal jantung pasien atau mengidentifikasi kerusakan jaringan akibat serangan jantung.

5. Pemeriksaan darah

Penyakit jantung sangat berhubungan erat dengan darah dan pembuluh darah. Maka itu, dalam skrining jantung, dokter sering kali akan meminta Anda melakukan tes darah.

Tes darah dilakukan untuk melihat faktor risiko yang Anda miliki terhadap penyakit jantung, seperti:

  • Kadar kolesterol
  • Kadar gula darah
  • Tes darah lengkap
  • Fungsi ginjal
  • Fungsi hati

Kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko pembentukan plak di pembuluh darah yang membuat seseorang lebih riskan untuk mengalami penyakit jantung koroner. Sementara itu, diabetes dan masalah pada organ hati juga merupakan faktor risiko seseorang memiliki penyakit jantung.

6. Pemeriksaan urine

Dokter juga mungkin akan meminta Anda melakukan pemeriksaan urine sebagai salah satu skrining jantung.

Pemeriksaan urine (urinalisis) ini dapat melihat beberapa kondisi, seperti diabetes dan fungsi ginjal. Saat jantung tidak memompa darah ke seluruh tubuh dengan benar, ginjal juga jadi salah satu organ yang akan terdampak. Hal ini bisa menyebabkan ginjal kekurangan oksigen.

Maka itu, jika dokter mencurigai Anda memiliki penyakit jantung, dokter akan memeriksa fungsi ginjal untuk memastikan sejauh apa dampak yang muncul.

Selain pemeriksaan di atas, dalam skrining jantung, dokter juga biasanya akan memeriksa tekanan darah. Sebab, tekanan darah tinggi jadi salah satu faktor risiko penyakit jantung.

Konsultasi dokter, tanya jawab, dan pemeriksaan fisik, seperti pengukuran indeks massa tubuh dan lingkar perut akan dilakukan juga. Hal ini untuk mengetahui riwayat penyakit jantung dan risiko obesitas yang mungkin saja dimiliki.

Kapan harus melakukan skrining jantung?

Skrining jantung dapat dilakukan sejak usia 20 tahun. Berikut ini rinciannya:

  • Berat badan dan IMT: setiap tahun pada MCU rutin tahunan
  • Tekanan darah: setiap kunjungan rutin ke pelayanan kesehatan atau minimal setahun sekali jika tekanan darah <120/80 mmHg
  • Tes darah (kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida): minimal setahun sekali, namun jika memiliki peningkatan risiko penyakit jantung maka pemeriksaan akan disarankan lebih sering
  • Tes gula darah: setidaknya setahun sekali

Skrining jantung biasanya dilakukan untuk mendeteksi dini penyakit jantung sehingga bisa diobati sedini mungkin. Jadi, ini hanya sebagai pemeriksaan awal, sebagai langkah pencegahan dan menjaga jantung tetap sehat.

Namun, apabila dari skrining yang telah dilakukan di atas dokter mencurigai adanya masalah pada pembuluh darah jantung, Anda mungkin akan diminta untuk melakukan kateter jantung.

Jika memiliki faktor risiko jantung konsultasikan dengan dokter Anda tentang seberapa sering Anda harus melakukan pengecekan secara menyeluruh.

Sebagai permulaan, Anda bisa mencoba melakukan skrining jantung di Eka Hospital. Di sana, Anda akan menjalani pemeriksaan lengkap dan konsultasi dengan dokter spesialis jantung terbaik.

Bagikan

  • Healthline, https://www.healthline.com/health/heart-health/scheduling-heart-health-checkup

    Diakses pada 2 July 2024

  • American Heart Association, https://www.heart.org/en/health-topics/consumer-healthcare/what-is-cardiovascular-disease/heart-health-screenings

    Diakses pada 2 July 2024

  • Mayo Clinic, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-disease/diagnosis-treatment/drc-20353124

    Diakses pada 2 July 2024

  • Cleveland Clinic, https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/16834-cardiac-computed-tomography

    Diakses pada 2 July 2024

EKA HOSPITAL

APPOINTMENT CENTER

menu1-500-129

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22.00 WIB

Layanan Booking Mandiri 24 jam via Website

Copyright © 2025 Eka Hospital - All Rights Reserved