Home>Artikel Kesehatan>Family Hospital>

Mengenal Irritable Bowel Syndrome (IBS) pada Anak: Gejala dan Penanganannya

Artikel Kesehatan

Mengenal Irritable Bowel Syndrome (IBS) pada Anak: Gejala dan Penanganannya

Irritable Bowel Syndrome (IBS) adalah gangguan pencernaan yang menyebabkan sakit perut, diare, sembelit, kembung, penuh dengan gas atau kombinasi dari semuanya itu. 

IBS ini bukan masalah kesehatan yang bisa mengancam nyawa namun bisa diderita seumur hidup karena tidak bisa diobati. Pengobatan yang dilakukan hanya akan mengelola gejala yang muncul.

Penyakit ini bisa menyerang segala usia, termasuk anak-anak. Beberapa anak mungkin mengalami diare sebagai gejala dominan, sementara yang lain mungkin mengalami konstipasi sebagai gejala dominan.

Anak-anak tertentu memiliki gejala yang bergantian antara diare dan sembelit. Stres diduga sebagai pemicu Irritable Bowel Syndrome (IBS), tetapi stres saja tidak menyebabkan Irritable Bowel Syndrome (IBS).

Apa penyebab Irritable Bowel Syndrome (IBS) pada Anak?

Penyebab secara fisik yang pasti dari Irritable Bowel Syndrome (IBS)tidak diketahui secara pasti. Seorang anak yang mengidap Irritable Bowel Syndrome (IBS) mungkin merasakan usus besar yang lebih sensitif dari biasanya. Ini berarti usus besar memiliki reaksi yang kuat terhadap hal-hal yang biasanya tidak memengaruhinya. Anak-anak mungkin merasakan gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS) karena:

  • Makanan bergerak melalui sistem pencernaan terlalu cepat atau lambat
  • Saraf di usus yang terlalu sensitif
  • Terlalu banyak bakteri yang tumbuh di usus
  • Stres
  • Riwayat keluarga IBS.

Kondisi di atas itu dapat menyebabkan gejala IBS. Sebagai orangtua harus mengingatkan si kecil untuk jujur mengenai rasa sakit perutnya jika memang benar-benar sedang dirasakan agar mendapatkan penanganan lebih cepat dan tepat.

Apa gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS) pada anak?

Gejala tiap anak bisa berbeda-beda namun mungkin termasuk berikut ini:

  • Sakit perut yang terus datang dan kembali, jika terasa lebih dari 3 bulan maka bersifat jangka panjang (kronis)
  • Perubahan kebiasaan buang air besar seperti diare atau sembelit
  • Mual
  • Kehilangan selera makan
  • Kembung dan berlebihan gas
  • Kram feses
  • Merasa feses belum keluar semua saat buang air besar
  • Lendir di tinja.

Gejala IBS mungkin terlihat seperti masalah kesehatan lainnya. Pastikan anak bertemu dokter untuk melakukan diagnosis.

Diagnosa Irritable Bowel Syndrome (IBS) pada anak

Dokter akan meninjau gejala yang dialami anak dan riwayat medis dan keluarga serta melakukan pemeriksaan fisik dalam mendiagnosis IBS pada anak ini.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan melakukan tes untuk mengetahui masalah kesehatan lainnya yang mungkin tidak disadari.

Bagaimana Perawatan Irritable Bowel Syndrome (IBS) pada anak?

Dokter yang menangani pasien akan membuat rencana perawatan berdasarkan: 

  • Usia anak, kesehatan secara keseluruhan, dan riwayat medis
  • Seberapa serius kasus pasien
  • Seberapa baik anak bisa menangani obat-obatan, perawatan, atau terapi tertentu
  • Jika kondisi pasien diperkirakan akan semakin parah
  • Pendapat dan apa yang orangtua lakukan.

Tidak ada obat untuk Irritable Bowel Syndrome (IBS). Tujuan utama pengobatan adalah untuk meredakan gejala dan membantu anak kembali beraktivitas secara normal sehari-hari. Perawatan tersebut meliputi:

1. Perubahan pola makan
Orangtua harus memahami makanan apa saja yang bisa memicu gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS) seperti di antaranya adalah gula laktosa dan serat tinggi yang dapat meningkatkan perut bergas dan kembung.

Tanyakan kepada dokter juga sebelum menambahkan probiotik ke dalam makanan anak karena tidak semua probiotik sama.

Orangtua juga perlu melakukan perubahan lain pada pola makan anaknya jika memiliki alergi atau intoleransi makanan.

2. Obat
Jika anak memiliki gejala yang parah, maka mungkin memerlukan obat.

3. Manajemen stres
Ketika anak mulai mengalami episode Irritable Bowel Syndrome (IBS) yang menyakitkan, cobalah untuk membantunya fokus pada sesuatu yang menyenangkan dan menenangkan.

Dalam kasus yang jarang terjadi, spesialis dapat dikonsultasikan untuk pengendalian nyeri. Metode seperti biofeedback dan akupuntur dapat membantu. Mindfulness dan yoga juga bisa menjadi alternatif.

Bisakah Irritable Bowel Syndrome (IBS) pada anak dicegah?

Penyebab Irritable Bowel Syndrome (IBS) yang tidak diketahui membuat penyakit ini tidak dapat dicegah atau dihindari. Yang bisa dilakukan adalah mencegah gejala kambuh dengan menghindari pemicunya.

Biasanya, perubahan pola makan dan aktivitas memperbaiki gejala dari waktu ke waktu. Seorang ahli gizi dapat membantu untuk merencanakan diet yang sehat dan mengenyangkan yang memenuhi kebutuhan asupan tubuh.

Kapan waktunya ke dokter?

Hubungi dokter anak jika anak kebiasaan buang air besar anak tiba-tiba berubah dan perubahan tersebut berlangsung selama lebih dari dua minggu. Atau jika anak mengalami nyeri sebelum dan selama buang air besar dan/atau ada darah di tinja.

Dokter Spesialis Anak di Family dan Grand Family Hospital

Jika anak Anda mengalami gejala-gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS) dan ingin berobat ke dokter spesialis anak langsung, Anda bisa menemukan dokter-dokter spesialis anak terbaik di pusat layanan Family dan Grand Family Hospital.

Di rumah sakit ini, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter-dokter spesialis anak yang berpengalaman dan selalu memberikan rekomendasi perawatan yang tepat untuk anak. Berikut deretan dokter-dokter spesialis anak terbaik yang ada di sana:

1. dr. Irene Melinda Louis, Sp.A
dr. Irene Melinda Louis, Sp.A adalah seorang dokter spesialis anak lulusan dari Universitas Sam Ratulangi untuk pendidikan dokter umum dan Department of Pediatrics Davao Doctors Hospital Philippines untuk pendidikan spesialis anak.

Beliau mengikuti berbagai pelatihan atau kursus seperti Manajemen Makanan Pendamping ASI (MPASI), Patient Safety Workshop, Workshop SPSS basic & Research methodologies, dan masih banyak lagi.

Beliau tergabung dalam asosiasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

2. dr. Boris Januar, Sp. A
dr. Boris Januar, Sp. A adalah seorang dokter spesialis anak lulusan dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya untuk pendidikan dokter umumnya dan juga merupakan lulusan Universitas Indonesia (UI) untuk pendidikan spesialis anak.

Beliau tergabung dalam asosiasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

3. dr. Dasman, Sp.A
dr. Dasman, Sp.A adalah dokter spesialis anak lulusan dari Universitas Tarumanegara (Untar) untuk pendidikan dokter umum dan lulusan Adventist Medical Center Manila untuk pendidikan spesialisnya.

Beliau juga mengikuti pelatihan PALS dan juga Neonatus Resuscitation Course. Tak hanya itu ia juga punya pengalaman yang banyak di bidangnya seperti pernah membantu persalinan bayi dengan kondisi prematur 30 minggu dengan berat 1.100 gram saat bekerja di RSUD Trikora Salakan. Akhirnya bayi dan sang ibu selamat dan juga sang anak lahir dalam keadaan sehat.

Beliau juga pernah menangani pasien anak dengan syok karena demam berdarah saat masih bertugas di RSUD Trikora Salakan dan pasien selamat.

dr. Dasman, Sp.A tergabung dalam asosiasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

4. dr. Andy Setiawan, Sp.A
dr. Andy Setiawan, Sp.A adalah dokter spesialis anak lulusan dari Universitas Indonesia (UI) untuk pendidikan dokter umum dan spesialisasi, dan juga lulusan Fellow Neonatology – FKUI RSCM untuk sub-spesialisasi.

Beliau mengikuti banyak pelatihan dan kursus seperti Module 1: Delivery Room Management, Module 2: Surfactant and Non-Invasive Ventilation, Module 3; Mechanical Ventilation of the Newborn, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Beliau bahkan menyabet beberapa penghargaan seperti KOLEGIUM KESEHATAN ANAK INDONESIA, Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Bayi Berat Lahir Rendah, dan Workshop ‘Klinis Praktis Penanganan Bayi di NICU’. 

Beliau tergabung dalam asosiasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

5. dr. Harris Alfan, Sp.A
dr. Harris Alfan, Sp.A adalah dokter spesialis anak lulusan dari Universitas Katolik Atmajaya untuk pendidikan dokter umum dan University of Santo Tomas Hospital, Manila, Philippines untuk pendidikan spesialisasi.

Beliau tergabung dalam asosiasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Poliklinik Anak Family Hospitals

Masalah kesehatan anak seperti IBS bisa ditangani di poliklinik anak Family Hospitals. Di poliklinik ini menyediakan pelayanan kesehatan berkualitas dengan dokter-dokter yang berpengalaman, profesional serta ramah.

Untuk menyenangkan anak-anak saat berobat, ruang poliklinik didesain khusus dengan melukis tokoh kartun pada dinding koridor serta tempat bermain di ruang tunggu. Ada juga ruang menyusui dan ruang ganti bayi di klinik.

Penyakit yang ditangani di poliklinik anak family hospitals antara lain:

  • Gangguan alergi dan imunologi
  • Gangguan pulmonologi seperti asma dan pneumonia
  • Gangguan saluran kemih dan ginjal seperti infeksi saluran kemih dan hidronefrosis
  • Gangguan gastrointestinal seperti diare, konstipasi, Irritable Bowel Syndrome (IBS) dan Typhoid Fever
  • Gangguan neurologi seperti epilepsi dan kejang demam.

Sementara itu pelayanan yang diberikan di poliklinik anak family hospitals sebagai berikut:

  • Diagnosis dan Tatalaksana Kesehatan Dasar
  • Imunisasi Dasar dan Booster
  • Asesmen Pertumbuhan dan Perkembangan
  • Children’s Dentistry by Radental
  • Nefrologi Anak
  • Neurologi Anak 
  • Gastrologi Anak
  • Neonatologi.

Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait masalah kesehatan di Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan Appointment Center Eka Hospital di 1-500-129 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital.

Eka Hospital App juga telah hadir untuk memudahkan proses pengobatan Anda, dapatkan sekarang disini.

Eka Hospital App

Bagikan

  • NIDDK.,

    Diakses pada 12 August 2023

  • Cedars Sinai.,

    Diakses pada 12 August 2023

  • Hopkins Medicine.,

    Diakses pada 12 August 2023

  • Mayo Clinic.,

    Diakses pada 12 August 2023

  • NHS.,

    Diakses pada 12 August 2023

  • Cleveland Clinic.,

    Diakses pada 12 August 2023

EKA HOSPITAL

APPOINTMENT CENTER

menu1-500-129

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22.00 WIB

Layanan Booking Mandiri 24 jam via Website

Copyright © 2025 Eka Hospital - All Rights Reserved