Kontraksi adalah salah satu tanda-tanda ibu hamil akan melahirkan buah hatinya selain air ketuban pecah dan pembukaan lahiran. Rasa sakit saat kontraksi mirip seperti otot-otot perut yang mengencang lalu mengendur secara berulang-ulang.
Namun kontraksi bisa terjadi selama masa kehamilan dan belum tentu sebagai tanda akan melahirkan. Terdapat beberapa jenis kontraksi selama masa kehamilan yang terkadang membuat perempuan pada kehamilan pertamanya sering bingung.
Salah satunya kontraksi palsu (braxton hicks). Kontraksi palsu ini normal terjadi bahkan menjadi cara tubuh untuk mempersiapkan otot-otot rahim saat persalinan.
Berbeda dengan kontraksi palsu, tanda-tanda kontraksi jelang melahirkan ini akan terasa lebih lama dan lebih kuat. Ini karena otot-otot menegang dengan rasa nyeri semakin meningkat.
Rasa sakit kontraksi ini sebenarnya tidak bisa digambarkan secara mudah karena setiap ibu hamil memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Semuanya tergantung pada kesiapan fisik, mental serta pengaruh faktor lain seperti dukungan dari orang terdekat.
Namun sebagai gambaran umum untuk Anda yang baru menjalani kehamilan pertama, berikut ini rasanya kontraksi melahirkan
- Mirip dengan kram ketika menstruasi meski lebih parah tingkat sakitnya.
- Seperti perut kembung atau begah yang membuat tidak nyaman.
- Bagian perut terasa keras dan panggul seperti ditekan sehingga membuat tidak nyaman.
- Rasa sakit semakin berat seiring berjalannya waktu mendekati persalinan.
Jenis Pola Kontraksi Melahirkan
Sebelum melahirkan, ada jenis-jenis pola kontraksi yang sering terjadi, antara lain:
- Pola kontraksi teratur
Pola kontraksi teratur adalah tanda persalinan sebentar lagi. Ini terjadi saat durasi dan frekuensinya sudah mapan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, kontraksi terjadi setiap 5 menit sekali dengan rasa kontraksi 1 menit.
- Pola kontraksi tidak teratur
Kontraksi terjadi tidak dapat diprediksi. Kontraksi tidak teratur dan tidak menimbulkan rasa nyeri berarti ini adalah kontraksi palsu dan bukan tanda-tanda jelang persalinan.
- Pola kontraksi berkembang
Saat mendekati persalinan, durasi kontraksi akan semakin lama dan terasa kuat pada rahim. Kontraksi berkembang ini terjadi lebih lama dan frekuensinya semakin sering. Kondisi ini baik karena sebagai tanda ada kemajuan saat akan melahirkan.
- Pola kontraksi tidak berkembang
Kontraksi ini sama sekali tidak ada tanda-tanda yang semakin kuat, lama dan sering seperti seharusnya. Ini ditandai dengan serviks yang tidak mengalami pembukaan. Kontraksi satu ini terjadi untuk membantu tubuh mengubah posisi janin di dalam kandungan dan serviks yang menitip atau melunak.
Tahapan Kontraksi Melahirkan
Berikut ini ada beberapa tahapan kontraksi melahirkan yang harus Anda ketahui:
- Persalinan dini
Kontraksi di tahap ini termasuk ringan karena berlangsung 30 sampai 90 detik namun jarak waktunya teratur. Di awal jarak kontraksi mungkin lama namun semakin lama akan semakin dekat, Sebaiknya Anda perhatikan apakah muncul tanda-tanda lain yang menyertai kontraksinya seperti keluar cairan berwarna merah sebagai tanda serviks mulai terbuka.
- Persalinan aktif dan transisi
Di tahap ini, kontraksi akan lebih sering. Di tahap awal persalinan, serviks akan terbuka 4-10 cm yang akan membuat kontraksi lebih intens lagi. Kontraksi itu akan terasa dari punggung bergerak ke sekitar tubuh hingga perut. Kaki tidak jarang ikut terasa kram dan sakit.
Kontraksi pada persalinan aktif berlangsung antara 45 - 60 detik dengan 3 - 5 menit istirahat. Sementara saat tahap transisi dan serviks melebar 7 - 10 cm maka pola kontraksi akan berubah dengan berlangsung selama 60 - 90 detik dengan jeda 30 detik sampai 2 menit.
Keluhan lain yang biasanya muncul di tahap persalinan adalah pusing dan mual. Bahkan saat kontraksi transisi bisa muncul gejala panas dingin, muntah dan hot flashes atau sensasi panas dan gerah di leher, wajah dan dada.
Kapan Harus ke Rumah Sakit?
Jika kontraksi terasa selama 1 menit dengan jarak terjadinya setiap 5 menit sekali dan polanya teratur berlanjut selama 1 jam. Maka Anda segera pergi ke rumah sakit terdekat. Apalagi ditambah dengan beberapa gejala seperti:
- Ketuban pecah
- Pendarahan
- Demam atau menggigil jelang persalinan
- Rasa nyeri yang hebat.
Tips Mengurangi Nyeri Kontraksi Melahirkan
Beberapa cara untuk mengurangi rasa nyeri kontraksi jelang persalinan bisa dilakukan, antara lain:
- Alihkan rasa sakit dengan cara melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti menonton, mendengarkan musik, duduk di birthing ball, atau berjalan-jalan ringan.
- Sugesti diri sendiri agar pikiran tenang, bayangkan kebahagiaan saat akan menyambut buah hati.
- Tidur untuk menyiapkan tenaga dalam proses persalinan.
- Mengatur pernapasan agar lebih tenang dan mengontrol rasa sakit.
- Melakukan pijatan di lengan, kaki dan punggung bawah, bisa minta bantuan pasangan.
Dokter juga biasanya akan memberikan obat-obatan untuk mengurangi rasa nyeri kontraksi yang dirasakan jika memang diperlukan.