close

Layanan Lainnya

  • logo
    Cari
    Dokter
  • logo
    Layanan Emergency
  • logo
    Layanan Telepon
  • logo
    Paket Kesehatan
  • logo
    Informasi Rumah Sakit
  • logo
    Pusat Unggulan
  • logo
    Whatsapp Eka Hospital
Artikel Kesehatan

Penyakit Raja Singa: Penyebab, Gejala Dan Pengobatannya

Penyakit raja singa adalah penyakit menular seksual yang disebabkan bakteri Treponema pallidum, salah satunya melalui hubungan seksual sering bergonta-ganti pasangan.

Penyakit yang biasanya juga dikenal dengan nama sifilis ini pada awalnya akan menginfeksi kulit, alat kelamin, mulut hingga sistem saraf.

Penyakit ini saat sudah menginfeksi akibatnya akan bisa merusak otak, jantung, kematian janin bahkan merenggut nyawa penderitanya jika tidak diobati.

Penyakit Raja Singa

Ini karena penyakit raja singa menyebabkan komplikasi yang sangat serius bagi penderitanya.

Penularan penyakit raja singa paling sering karena hubungan seksual vaginal, oral hingga anal tanpa menggunakan kondom atau bergonta-ganti pasangan seksual, terlebih jika penderitanya sudah terkena HIV.

Penyakit raja singa ini jika terdeteksi lebih awal bisa disembuhkan dengan syarat dalam pengobatannya dilakukan dengan telaten.

Bahkan bisa sembuh total saat pengobatan dilakukan sedini mungkin karena akan mencegah penyebaran bakteri Treponema pallidum ke organ tubuh lain.

Hanya saja sembuh total dari penyakit raja singa tidak menjamin Anda terbebas dari risiko tertular penyakit ini lagi karena dapat menyerang tubuh berulang kali.

Penyebab Penyakit Raja Singa

Penyebab utama penyakit raja singa adalah infeksi bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini menginfeksi kulit, alat kelamin, mulut hingga sistem saraf melalui aktivitas seksual. Berikut ini aktivitas seksual yang bisa menjadi penyebab penyakit raja singa:

  • Seks vaginal : Penetrasi penis dan vagina ini menjadi penyebab utama tertularnya penyakit raja singa karena bakteri Treponema pallidum akan menyebar langsung. Cairan orgasme penderitanya juga dapat menularkan raja singa melalui luka terbuka
  • Seks oral : Seks yang menggunakan mulut, bibir dan lidah untuk merangsang alat kelamin. Aktivitas seksual satu ini paling berisiko menyebabkan tertularnya penyakit raja singa.
  • Seks anal : Aktivitas penetrasi penis ke anus ini berisiko menyebarkan virus dan bakteri penyebab penyakit seksual. Apalagi anus bukan area yang bersih sehingga sangat berisiko.

Selain aktivitas seksual, ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan penyebaran penyakit raja singa, antara lain:

  • Hubungan seksual bergonta-ganti pasangan atau lebih dari satu pasangan
  • Hubungan seksual tanpa menggunakan pengaman seperti kondom
  • Hubungan seksual sesama jenis
  • Pemakaian jarum suntik atau alat tindik/tato yang tidak steril atau bergantian
  • Ibu hamil yang mengidap raja singa dapat menularkan ke janinnya
  • Penderita HIV (human immunodeficiency virus).

Perlu diingat kalau penyebab penyakit raja singa tidak disebabkan oleh beberapa kondisi seperti penggunaan toilet, bak mandi, pakaian, peralatan makan hingga kolam renang atau jacuzzi yang sama.

Ini karena bakteri Treponema pallidum tidak bisa bertahan hidup lama di luar tubuh manusia.

Gejala Penyakit Raja Singa

Penyakit raja singa biasanya ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin (penis dan vagina), dubur dan mulut. Hanya saja di awal biasanya tidak menunjukkan gejala atau minim gejala.

Gejala penyakit raja singa ini berbeda-beda tergantung stadium yang dialami penderitanya. Berikut ini beberapa gejala yang muncul dalam empat tingkat keparahan penyakit raja singa:

1. Gejala penyakit raja singa tahap primer

Di tahap ini, gejala yang sering muncul adalah luka atau lesi yang tidak menyakitkan (chancre). Luka ini biasanya muncul di sekitar alat kelamin, dubur, atau di dalam dan sekitar mulut serta bibir.

Chancre ini muncul sekitar 2 sampai 3 minggu setelah terinfeksi.

Sayangnya, chancre ini tidak menjadi gejala pada beberapa penderitanya. Atau yang lebih membingungkan luka itu bisa sembuh sendiri tanpa diobati namun infeksi penyakitnya terus berlanjut sampai menyebabkan gejala lebih serius.

2. Gejala penyakit raja singa tahap sekunder

Tahap sekunder akan muncul setelah gejala primer seperti di atas hilang. Berikut ini beberapa gejala penyakit raja singa di tahap ini:

  • Ruam merah pada kulit pada seluruh area tubuh, paling sering pada telapak tangan atau tumit kaki
  • Muncul kutil pada area kelamin atau di sekitar dubur
  • Bercak-bercak putih dalam rongga mulut
  • Pembesaran kelenjar getah bening
  • Gejala flu seperti sakit kepala, nyeri sendi, cepat lelah dan demam.
  • Berat badan penderita berangsur menurun
  • Terkadang dapat terjadi kerontokan rambut dan kebotakan.

3. Gejala penyakit raja singa laten

Seperti namanya gejala ini tersembunyi karena tidak muncul gejala apapun. Sehingga penderita penyakit raja singa yang satu ini bisa hidup seperti orang normal bertahun-tahun tanpa gejala.

Bahayanya, dia terus menularkan bakteri penyebab penyakit ini jika dia aktif dalam aktivitas seksual, terlebih tanpa pengaman dan sering gonta-ganti pasangan. 

Akibat dari penyakit raja singa laten ini, penderitanya bisa terinfeksi bakteri ke seluruh bagian tubuh dan akan menyebabkan masalah kesehatan serius.

4. Gejala penyakit raja singa tahap tersier

Pada tahap ini terjadi setelah penyakit raja singa diderita selama 3-15 tahun. Tahap ini dapat merusak otak, jantung, sistem saraf dan organ tubuh lain. Berikut ini gejala yang bisa terjadi di tahap tersier, antara lain:

  • Kebutaan dan kehilangan pendengaran
  • Kondisi gangguan kesehatan mental
  • Hilang ingatan
  • Kerusakan jaringan lunak dan tulang
  • Gangguan neurologis seperti stroke dan meningitis
  • Neurosifilis karena infeksi otak dan sumsum tulang belakang
  • Penyakit jantung.

Selain tahapan gejala yang terjadi, terdapat beberapa perbedaan juga antara gejala penyakit raja singa pada pria dan wanita.

1. Pria

  • Keluarnya cairan tanpa rasa sakit dari penis
  • Luka memerah tanpa rasa sakit pada penis, anus, kerongkongan, lidah, mata dan kulit cenderung berwarna kuning
  • Demam dan pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sering nyeri selama hubungan seksual
  • Nyeri ketika buang air kecil.

2. Wanita

  • Luka di mulut, vagina dan anus
  • Ruam kulit di beberapa bagian tubuh secara acak, seperti benjolan merah yang kecil dan kasar namun tidak gatal
  • Luka yang tidak menyebabkan nyeri
  • Demam dan pembengkakan kelenjar getah bening
  • Berkurangnya respons sensorik
  • Kerontokan rambut yang berlebihan
  • Berat badan turun.

Kapan Harus ke Dokter?

Anda perlu ke dokter jika mengalami gejala-gejala penyebab penyakit raja singa seperti muncul kutil di alat kelamin, bisul di area mulut seperti sariawan yang muncul tanpa sebab dan ruam kulit tidak biasa di selangkangan. Terlebih Anda dalam kondisi seperti di bawah ini:

  • Baru berhubungan seks vaginal, anal, atau oral tanpa pengaman
  • Terinfeksi HIV
  • Pasangan positif terkena penyakit raja singa
  • Pria yang aktif berhubungan seksual dengan pria
  • Wanita hamil

Diagnosis Penyakit Raja Singa

Penyakit raja singa bisa dideteksi lebih awal untuk pencegahan infeksi lebih parah. Dokter akan melakukan beberapa tahapan dalam mendiagnosis penyakit kelamin satu ini, diantaranya adalah :

  • Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan di bagian alat kelamin, dubur, mulut hingga tenggorokan untuk melihat kondisi ruam atau kutil yang muncul.
  • Tes darah: Tes ini bisa dengan tes rapid plasma reagin (RPR) dan venereal disease research laboratory (VDRL) untuk memeriksa antibodi penyakit raja singa dalam tubuh.
  • Biopsi: Pengambilan sampel jaringan luka untuk mengetahui ada bakteri penyebab penyakit raja singa.
  • Spinal top: Mengambil cairan tulang belakang jika penderita ada masalah sistem saraf. Tujuannya untuk memeriksa bakteri penyebab penyakit raja singa.

Komplikasi Penyakit Raja Singa

Eka Hospital Bekasi BPJS Kesehatan

Berikut ini beberapa komplikasi yang bisa muncul karena penyakit raja singa:

  • Penyakit kardiovaskular atau gangguan pada jantung dan pembuluh darah seperti katup jantung rusak, aneurisma, atau aortitis.
  • Terjadi gangguan sistem saraf seperti sakit kepala, kerusakan otak, meningitis, kelumpuhan, hingga kehilangan pendengaran dan penglihatan.
  • Muncul benjolan kecil berbahaya dan dapat menghancurkan jaringan sekitar (Gumma).
  • Risiko terkena HIV meningkat.

  • AVERT https://www.avert.org/sex-stis/sexually-transmitted-infections/syphilis
    Diakses pada 5 September 2022
  • CDC https://www.cdc.gov/std/syphilis/stdfact-syphilis.htm
    Diakses pada 5 September 2022
  • Mayo Clinic https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/syphilis/symptoms-causes/syc-20351756
    Diakses pada 5 September 2022
  • NHS https://www.nhs.uk/conditions/syphilis/
    Diakses pada 5 September 2022
  • Healthline https://www.healthline.com/health/std/syphilis
    Diakses pada 5 September 2022

Dokter Terkait

dr. Novia Yudhitiara, Sp.DV

Kulit & Kelamin

hospital EKA Hospital Bekasi

dr. Rachel Marsella Rahardjo, Sp.DV

Kulit & Kelamin

hospital EKA Hospital Bekasi

dr. Ratna Widiyastini, Sp.DV

Dermatologi & Venereologi

hospital Eka Hospital Permata Hijau

close

Buat Appointment

Sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan service of excelent, kami menawarkan pilihan kemudahan dalam pembuatan Appointment sesuai dengan kenyamanan Anda.

  • Alodokter
    Buat janji melalui

    Alodokter

  • Whatsapp Eka Hospital
    Buat janji melalui

    Whatsapp Eka Hospital

logo