Polip serviks adalah pertumbuhan jaringan abnormal atau tumor jinak di dinding dalam saluran leher rahim atau permukaan luar serviks.
Serviks merupakan saluran yang menghubungkan rahim dengan bagian atas vagina. Serviks juga berperan menjadi jalan masuk bagi sperma untuk membuahi sel telur sehingga menyebabkan kehamilan. Bila ukuran polip serviks menjadi terlalu besar, jaringan ini bisa menutup jalan masuk sperma ke sel telur sehingga menyebabkan Anda sulit hamil.
Penyakit ini cenderung lebih banyak dialami oleh wanita rentang usia 40-50 tahun yang memiliki lebih dari satu anak.
Polip serviks sering berwarna kemerahan, keunguan, atau keabu-abuan serta mungkin berbentuk seperti jari, umbi, atau batang tipis.
Simak penjelasan lengkap tentang polip serviks selengkapnya pada artikel ini!
Apa gejalanya?
Sekitar dua dari tiga wanita yang memiliki polip serviks tidak memiliki gejala. Dokter biasanya menemukan pertumbuhan ini selama tes Pap atau prosedur lainnya. Jika merasakan gejala, itu mungkin termasuk:
- Menstruasi yang lebih berat dari biasanya
- Pendarahan setelah berhubungan seks
- Pendarahan setelah menopause
- Pendarahan di antara periode
- Keputihan yang mungkin berbau busuk karena infeksi
Apa penyebabnya?
Menurut dokter hal tersebut bisa saja terkait dengan:
- Infeksi serviks
- Peradangan kronis
- Kadar hormon estrogen yang tinggi
- Pembuluh darah tersumbat di dekat leher rahim
Bagaimana polip serviks didiagnosis dan diobati?
Jika dokter Anda menemukan polip serviks selama pemeriksaan panggul rutin dan Pap smear, mereka mungkin akan mengambil sampel jaringan (biopsi) dan mengirimkannya ke laboratorium untuk memastikan bahwa itu bukan kanker.
Dokter mungkin akan menghilangkannya pada saat itu. Nantinya akan menggunakan alat yang disebut forcep polip untuk memutar pertumbuhan serviks Anda dengan lembut.
Anda mungkin mengalami pendarahan dan kram sedikit selama atau setelah prosedur. Obat nyeri yang dijual bebas seperti asetaminofen atau ibuprofen dapat meredakan nyeri.
Jika polip Anda besar, dokter Anda mungkin menyarankan untuk mengeluarkannya di ruang operasi menggunakan bius lokal atau umum .
Sebagian besar polip serviks bersifat jinak, tidak menimbulkan masalah, dan tidak kembali setelah diangkat.
Kapan harus ke dokter lagi?
Hubungi dokter jika mengalami beberapa gejala seperti di bawah ini:
- Pendarahan abnormal dari vagina, termasuk pendarahan setelah berhubungan seks atau di antara periode
- Keputihan yang tidak normal dari vagina
- Periode menstruasi yang berat dan tidak normal
- Pendarahan atau flek setelah menopause
Apakah polip serviks bisa dicegah?
Tidak, tetapi pemeriksaan panggul rutin dan tes Pap dapat membantu mendeteksi dan mengobati polip serviks sebelum menimbulkan gejala.
Pelayanan kebidanan dan kandungan di Grand Family Hospital
Grand Family Hospital menjadi rumah sakit pilihan untuk mengatasi masalah di atas. Rumah sakit ini memiliki pelayanan khusus kebidanan dan kandungan yang bisa diandalkan.
Pelayanan kebidanan dipimpin tim dokter yang berpengalaman yang akan memberikan pelayanan kesehatan komprehensif untuk kehamilan mulai dari perencanaan kehamilan hingga pasca-melahirkan.
Layanan yang ditawarkan antara lain:
- Pemeriksaan kandungan rutin
- Kehamilan resiko tinggi
- USG 4D
- Tes antenatal non-invasive prenatal testing (NIPT) untuk mendeteksi kelainan kromosom janin sejak di dalam kandungan.
Sementara itu, pelayanan kandungan memiliki dokter spesialis kandungan yang profesional dan berpengalaman. Beberapa yang ditangani antara lain:
- Pelayanan ginekologi dari pemeriksaan tahunan
- Keluarga berencana
- Konsultasi masalah kesuburan atau infertilitas
- Konsultasi dan deteksi awal untuk masalah gangguan pada kandungan atau organ reproduksi.
Penyakit yang ditangani di pelayanan kebidanan dan kandungan di Grand Family Hospital antara lain:
- Kehamilan
- Layanan kontrasepsi
- Infertilitas
- Gangguan hormon
- Kelainan janin
- Prolaps uteri
- Keputihan
- Vaginal dryness
- Inkontinensia urin
- Vaginal laxity
- Miom
- Kista
- Polip serviks
- Kanker leher rahim (serviks) dan kandungan
- Kelainan anatomi atau kelainan bawaan saluran genitalia wanita
- Keluhan pasca-persalinan seperti inkontinensia alvi atau urin dan robekan jalan lahir
- Sistokel dan rektokel.
Sementara itu pelayanan yang diberikan di pelayanan kebidanan dan kandungan di Grand Family Hospital sebagai berikut:
- Kehamilan Normal dan Risiko Tinggi
- Operasi Laparoskopi Diagnostik dan Terapeutik
- Pemeriksaan Ginekologi Dasar
- Pemeriksaan Antenatal
- Deteksi Kanker Ginekologi Dini
- Operasi Ginekologi
- Asesmen Menopause
- Kolposkopi
- Ultrasound (3D/4D)
- Perencanaan Keluarga
- Maternity Counsellor yang akan mendampi ibu dari kehamilan, persalinan dan pasca-persalinan.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Grand Family Hospital
Bila saat ini Anda masih merasa kesulitan untuk hamil, polip serviks bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Segeralah berkonsultasi ke dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di Grand Family Hospital.
Masalah dan keluhan tentang polip serviks bisa dikonsultasikan dengan dokter-dokter spesialis yang dimiliki Grand Family Hospital, berikut ini di antaranya:
1. dr. Edward Tony Ngantung, Sp.OG
dr. Edward Tony Ngantung, Sp.OG adalah dokter spesialis kandungan lulusan dari Universitas Sam Ratulangi untuk pendidikan dokter umum dan Juan de Dios Educational Foundation Inc, Manila Philippines untuk pendidikan spesialisasi.
Beliau mengikuti beberapa kursus atau pelatihan seperti Obstetric & Gynecology Training dan Clinical Observer in Maternal Fetal Medicine.
Beliau juga tergabung dalam asosiasi Fellowship Laparoskopi Ginekologi RSPAD tahun 2018, dan Indonesia Gynecological Endoscopy Society (IGES).
2. dr. Hendrik Sutopo, M.BioMed Sp.OG
dr. Hendrik Sutopo, M.BioMed Sp.OG adalah dokter spesialis kandungan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali. Sebelumnya, beliau mendapatkan gelar dokter umum dari Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha, Bandung.
Beragam kursus dan pelatihan sudah pernah diikuti beliau seperti Minimal Invasive Surgery (Laparoscopic Surgery) dan Sertifikasi Kompetensi USG Dasar Obstetri dan Ginekologi.
Sekarang beliau bergabung dengan Perkumpulan Obstetri Dan Ginekologi Indonesia (POGI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Dokter yang sudah mendapatkan perhargaan dari Tadjuluddin Award sangat ramah pada pasiennya. Beliau menganggap pasien itu unik dan berbeda, serta seperti keluarga sendiri.
3. dr. Ferdhy Suryadi Suwandinata, Sp.OG
dr. Ferdhy Suryadi Suwandinata, Sp.OG adalah dokter spesialis kandungan yang menyelesaikan gelar S3-nya di Universitas Indonesia sama dengan gelar S1. Bedanya saat S2, beliau menempuhnya di Universitätsklinikum Giessen, Hessen, Jerman.
Beliau pernah mendapatkan penghargaan yakni Singapore International Congress of Obstetric and Gynecology.
Beberapa asosiasi yang diikutinya antara lain: Konsultan Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi Himpunan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Indonesia (HIFERI), Obstetri dan Ginekologi Kolegium Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Konsultan Bedah Minimal Invasif Indonesian Gynecological Endoscopy Society (IGES), German Obstetrics and Gynaecology Society – DGGG (Deutsche Gesellschaft für Gynäkologie und Geburtshilfe), European Board and College of Obstetrics and Gynaecology (EBCOG), Northern Ireland, Member of German Ultrasound Society - DEGUM (Deutsche Gesellschaft für Ultraschall in der Medizin e.V.), dan Member of Europe.
Pengalaman sebagai dokter kandungan, beliau sudah ahli membantu pasangan yang bertahun-tahun ingin memiliki momongan. Beliau juga membantu perempuan yang bermasalah dengan kandungannya seperti miom, kista, nyeri haid, gangguan menstruasi, endometriosis, vaginismus, organ prolapse dan dyspareunia.
4. dr. Andri Hondir, Sp.OG
dr. Andri Hondir, Sp.OG adalah dokter spesialis kandungan lulusan dari Universitas Tarumanegara (Untar) untuk pendidikan dokter umum dan St. Martin de Porres Hospital untuk pendidikan spesialisasi.
Beliau mengikuti cukup banyak kursus atau pelatihan seperti Intermediate Ultrasound Certified, Doppler Ultrasound Training, ALARM Certified, ISUOG Outreach Course dan masih banyak lagi yang lainnya.
Beliau juga tergabung dalam asosiasi IDI, POGI, dan TIMA Tzu Chi International Medical Association.
5. dr. Angelina Rieska Sucipto, Sp.OG
dr. Angelina Rieska Sucipto, Sp.OG adalah dokter spesialis kandungan lulusan dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya untuk pendidikan dokter umum dan De Los Santos STI Medical Center, Philippines untuk pendidikan spesialis kandungan.
Beliau tergabung dalam asosiasi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Jika ingin berkonsultasi dengan dokter-dokter di atas atau dokter spesialis kandungan yang dimiliki Grand Family Hospital, Anda bisa buat janji melalui layanan Appointment Center Eka Hospital di 1-500-129 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital.
Eka Hospital App juga telah hadir untuk memudahkan proses pengobatan Anda, dapatkan sekarang disini.