Profil Dr. Ignatius Yansen NG., Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, FAPSC :
Dr. Ignatius Yansen NG., Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, FAPSC merupakan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Konsultan Kardiologi Intervensi dan Konsultan Aritmia Elektrofisiologi yang berpraktek di Eka Hospital BSD dan Bekasi.
Beliau merupakan lulusan kedokteran dari Universitas Indonesia dan melanjutkan pendidikan spesialisasinya sebagai Cardiologist di universitas yang sama. Dr. Ignatius Yansen NG., Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, FAPSC aktif menjalani berbagai program dan fellowship baik dalam skala nasional maupun internasional.
Saat ini, Dr. Ignatius Yansen NG., Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, FAPSC aktif sebagai Electrophysiologist dan Dokter Kardiologi Intervensi di rumah sakit rujukan dengan lebih dari 100 kasus ablasi jantung aritmia dalam satu tahun, dan menjadi Proctor untuk pemasangan pacu jantung permanen di Indonesia. Selain itu, Dr. Ignatius Yansen NG., Sp.JP (K), FIHA, FAsCC juga banyak terlibat dalam berbagai kasus di bidang Intervensi Kardiologi.
Pendidikan, Training/Course/Fellowship Dr. Ignatius Yansen NG., Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, FAPSC :
Artikel:
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah adalah dokter yang fokus dalam mendiagnosis dan menangani masalah penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah atau kardiovaskular. Dokter ini juga dikenal dengan sebutan ahli kardiologi.
Salah satu keahliannya sebagai Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah adalah mengatasi aritmia jantung. Aritmia merupakan gangguan pada impuls listrik yang bertugas mengatur detak jantung. Gangguan ini menyebabkan jantung mengalami detak terlalu cepat, terlalu lambat atau bisa dibilang tak teratur.
Sekadar informasi, kondisi ritme yang stabil jantung berdetak sekitar 60-100 kali per menit. Artinya setiap hari jantung bisa berdetak sebanyak 100 ribu kali. Sedangkan pada penderita aritmia, ritme detak jantungnya abnormal dan tak teratur.
Jenis-jenis aritmia
Aritmia dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan kecepatan jantung dalam berdetak seperti di bawah ini:
Kondisi yang ditangani
Penderita aritmia jantung mungkin akan merasa jantungnya berdebar kencang namun tak menganggap itu hal yang membahayakan. Hanya saja sebagian penderita akan mengalami gejala aritmia yang mengganggu bahkan bisa mengancam jiwa.
Berikut ini gejala-gejala aritmia yang harus diperhatikan:
Jadi jangan sungkan kalau Anda mengalami gejala aritmia seperti nyeri dada dan sesak napas bisa langsung konsultasikan dengan dr. Yansen.
Tindakan yang dapat dilakukan
Untuk diagnosis aritmia, dokter Yansen melakukan beberapa metode pemeriksaan seperti berikut:
1. Elektrokardiogram (EKG): Metode ini untuk mengetahui irama detak jantung pasien, dengan mendeteksi aktivitas listrik pada jantung melalui sensor yang terhubung dengan EKG.
2. Monitor Holter: Ini tujuannya untuk merekam aktivitas jantung pasien saat melakukan kegiatan sehari-hari, jadi harus dipakai oleh pasien selama beraktivitas.
3. Echo Jantung: Metode ini memanfaatkan gelombang suara untuk menilai ukuran, struktur, dan gerakan jantung pasien.
4. Tes stres: Tes ini tujuannya mengevaluasi apakah aritmia disebabkan oleh aktivitas fisik tertentu. Pasien biasanya akan diminta untuk berjalan di atas treadmill.
5. Tilt table test: Tes ini dilakukan jika pasien pernah pingsan. Caranya pasien akan diminta berbaring telentang di meja pemeriksaan. Dokter akan mengukur detak jantung dan tekanan darah pasien. Meja tersebut kemudian dimiringkan seperti gerakan pasien bangkit berdiri, sambil dokter memantau reaksi detak jantung, tekanan darah, serta sistem saraf yang merespons perubahan kemiringan ini.
Setelah diagnosis diketahui, dr. Yansen baru bisa mengambil tindakan untuk proses pengobatan, salah satunya ablasi jantung. Beliau sebagai ahli aritmia jantung, dia sudah sangat berpengalaman menangani lebih dari 250 kasus ablasi jantung aritmia dalam setahun.
Ablasi Jantung
Ablasi jantung merupakan prosedur penanganan yang dilakukan untuk memperbaiki irama jantung yang tidak teratur. Berikut ini tipe-tipe aritmia yang dapat diatasi dengan prosedur ablasi jantung:
Selain ablasi jantung, dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan aritmia lain seperti:
Alat pacu jantung
Alat pacu jantung (pacemaker): Pemasangan alat pacu jantung bisa digunakan untuk penderita aritmia jenis bradikardia. Alatnya berupa perangkat kecil yang ditempatkan di bawah kulit dada atau perut pasien.
dr. Yansen ini sudah menjadi Proctor untuk pemasangan pacu jantung permanen di Indonesia.
Testimoni :
Edukasi :
Praktek Dr. Ignatius Yansen Ng, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, FAPSC : Eka Hospital BSD
Buat janji dengan dokter spesialis kami melalui layanan WhatsApp Eka Hospital 0-8888-90-5555 atau klik icon WhatsApp pada bagian kanan bawah halaman ini.
Bagikan